Bingung bagaimana cara membuat laporan keuangan perusahaan? Tenang, di artikel ini Anda akan menemukan informasi lengkap seputar tips buat laporan keuangan dengan mudah.
Laporan keuangan adalah laporan yang merepresentasikan keadaan finansial suatu usaha dalam periode tertentu. Oleh karenanya keberadaan laporan ini sangat penting bagi perusahaan.
Pasalnya, pemilik usaha dapat mengetahui bagaimana sebenarnya kondisi bisnisnya.
Dengan begitu mereka bisa mengambil keputusan terbaik untuk keberlangsungan perusahaan.
Tanpa berlama-lama lagi, yuk simak panduan cara membuat laporan keuangan perusahaan berikut!
Pengertian Laporan Keuangan
Pengertian laporan keuangan menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No.1 Tahun 2015 adalah penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja keuangan suatu entitas.
Baik usaha kecil maupun besar wajib memiliki laporan keuangan yang dibuat pada setiap periode. Ibaratnya, laporan keuangan adalah jantung dari sebuah bisnis.
Sebagai pengusaha, Anda harus dapat membaca dan memahaminya guna menilai kinerja perusahaan dan mengetahui kondisi keuangannya.
Alhasil bisa diambil keputusan bisnis untuk selanjutnya dengan tepat berdasarkan laporan tersebut.
Jenis Laporan Keuangan
Laporan keuangan terdiri dari beberapa jenis, antara lain:
- Laporan arus kas, yaitu menggambarkan perputaran kas perusahaan.
- Laporan laba rugi, merupakan laporan berisi transaksi individu dan total pendapatan serta pengeluaran.
- Laporan neraca, adalah informasi tentang posisi keuangan perusahaan pada suatu periode, biasanya dalam setahun.
- Laporan perubahan modal, ialah laporan yang menyajikan ikhtisar perubahan dalam ekuitas pemilik pada suatu entitas untuk periode tertentu.
Cara Membuat Laporan Keuangan
Seorang yang paham akuntansi pasti sudah terbiasa membuat laporan keuangan. Namun, bagi Anda yang masih pemula dan kurang memahami bidang tersebut, hal ini mungkin menjadi suatu tantangan.
Nah, apabila Anda ditunjuk membuat laporan keuangan, tak perlu khawatir. Berikut tahapan cara membuat laporan keuangan dengan mudah.
1. Mengumpulkan serta Mencatat Transaksi Perusahaan
Cara membuat laporan keuangan perusahaan yang pertama adalah mencatat segala transaksi perusahaan di tahun berjalan pada jurnal.
Transaksi tersebut bisa meliputi transaksi pembelian, penjualan, penukaran barang, sewa, dan lain sebagainya.
Anda juga harus mengumpulkan bukti dari setiap transaksi itu. Oleh karenanya bukti transaksi tidak boleh sampai hilang.
Bukti transaksi adalah dasar pencatatan di mana bentuknya dapat berupa kuitansi, nota, faktur, atau lainnya.
Semua transaksi berkaitan dengan aktivitas operasional perusahaan wajib Anda catat di dalam jurnal secara terperinci.
Baca juga: Pengertian Biaya Operasional, Jenis, dan Cara Menghitungnya
2. Memindahkan Jurnal ke Buku Besar
Memindahkan atau memposting jurnal ke buku besar merupakan tahapan cara membuat laporan keuangan selanjutnya.
Buku besar adalah rincian dari setiap akun yang ada. Cara memposting jurnal ke buku besar tidaklah sulit, Anda tinggal memindahkan transaksi yang sudah dicatat dalam jurnal ke akun-akun yang sesuai.
Tujuannya adalah meringkas data transaksi di dalam jurnal umum atau jurnal khusus. Nantinya, buku besar ini akan dijadikan sumber data dalam pembuatan laporan keuangan.
3. Menyusun Neraca Saldo
Langkah berikutnya dalam cara membuat laporan keuangan perusahaan properti maupun lainnya yaitu menyusun neraca saldo atau trial balance.
Neraca saldo adalah daftar keseluruhan data jenis akun beserta saldo total di setiap akun yang disusun sistematis. Adapun sumbernya berasal dari buku besar pada periode waktu tertentu.
4. Mengumpulkan Data untuk Membuat Jurnal Penyesuaian
Dalam cara membuat laporan keuangan perusahaan jasa atau apapun, terkadang ada yang masih belum tercatat atau transaksi terjadi di akhir tahap pembuatan laporan, sehingga perlu dikumpulkan data untuk membuat jurnal penyesuaian.
Jurnal ini dibuat di akhir periode guna menyesuaikan saldo perkiraan yang akan menunjukkan keadaan sebenarnya sebelum penyusunan laporan keuangan.
Intinya, jurnal penyelesaian juga bisa digunakan untuk mengukur performa perusahaan. Dengan adanya jurnal ini, pihak pembuat keputusan dapat memperhitungkan langkah terbaik selanjutnya bagi perusahaan.
5. Membuat Neraca Lajur
Cara membuat laporan keuangan perusahaan properti atau jasa selanjutnya adalah dengan menyusun neraca lajur.
Neraca lajur adalah worksheet atau kertas kerja yang berisi banyak kolom, mulai dari neraca saldo, penyesuaian, neraca saldo setelah penyesuaian, neraca, dan laba rugi untuk mencatat keuangan secara manual.
Sebenarnya neraca lajur ini sifatnya tidak formal dan bukan termasuk jenis laporan keuangan. Namun, adanya hal tersebut akan mempermudah Anda saat membuat laporan keuangan nantinya.
6. Menulis Laporan Keuangan
Laporan yang sudah dibuat di neraca lajur tadi, Anda tinggal menulisnya dengan rapi sesuai ketentuan atau standar laporan keuangan.
Ini dikarenakan pada neraca lajur sudah dipisahkan jumlah yang dilaporkan dalam neraca atau laporan laba rugi.
7. Membuat Jurnal Penutup
Setelah menyusun laporan keuangan, Anda juga perlu membuat jurnal penutup.
Ini merupakan entri yang disusun di akhir periode akuntansi untuk menjadikan semua akun sementara menjadi nol dan memindahkan saldonya ke akun permanen.
Dengan kata lain, rekening sementara ditutup dan di-reset pada akhir tahun. Kegiatan ini disebut juga dengan tutup buku.
Akun sementara yaitu akun laporan laba rugi yang digunakan untuk melacak aktivitas akuntansi selama periode waktu tertentu.
Sedangkan akun permanen adalah akun neraca guna melacak aktivitas yang berlangsung lebih lama dari periode akuntansi.
8. Membuat Neraca Saldo setelah Penutupan
Guna memastikan saldo debit dan kredit rekening yang terbuka seimbang, Anda perlu membuat neraca saldo setelah penutupan.
Di mana berisi rekening nyata, bukan nominal yang sudah ditutup, sehingga akun yang dimasukkan ke dalam neraca saldo yaitu akun nyata.
Akun rekening sebelumnya tidak perlu dimasukkan setelah penutupan sebab sebelumnya saldo sudah di-nol-kan.
Contoh Laporan Keuangan sederhana
Anda sudah menyimak tata cara pembuatan laporan keuangan perusahaan yang baik. Sekarang, agar Anda lebih paham, berikut kami berikan contoh laporan keuangan sederhana.
Contoh Laporan Arus Kas
Sumber: Majoo
Contoh Laporan Laba Rugi
Sumber: Majoo
Sekian penjelasan tentang cara membuat laporan keuangan perusahaan dengan mudah beserta contohnya. Sekarang Anda tak perlu takut lagi jika diminta menyusun laporan keuangan.
Bagi Anda yang bergerak di bisnis properti, pengelolaan perusahaan bisa lebih mudah dengan memanfaatkan sistem manajemen properti dari Nimbus9.
Nimbus9 adalah sistem otomasi properti yang terintegrasi ke dalam satu sistem. Aplikasi ini dirancang untuk membantu proses pelaporan menjadi lebih mudah dan dapat disesuaikan.
Perusahaan Anda bisa dengan mudah menanggapi permintaan data yang kompleks.
Di Nimbus9, laporan keuangan dan lainnya dibuat secara cepat, tepat, dan akurat. Terlebih lagi, segala laporan dan dokumennya disimpan ke arsip elektronik dalam sistem.
Jika Anda membutuhkan jasa pengelolaan properti, segera konsultasikan dengan Nimbus9.
Baca juga: Software ERP: Pengertian, Jenis, Fungsi, dan Rekomendasinya