Lompat ke konten
Beranda » General Ledger Adalah: Pengertian, Fungsi & Cara Buatnya

General Ledger Adalah: Pengertian, Fungsi & Cara Buatnya

General Ledger Adalah

Sebagian orang mungkin masih banyak yang tidak tahu apa itu general ledger. Padahal, general ledger adalah salah satu komponen penting dalam laporan arus kas.

Hal ini karena di dalamnya berisikan berbagai catatan transaksi keuangan.

Itulah sebabnya, komponen ini sangat dibutuhkan ketika Anda menjalankan sebuah bisnis. 

Nah, guna mengetahui lebih jauh tentang apa itu general ledger, Anda bisa membacanya dalam artikel Nimbus9  di bawah. Yuk simak selengkapnya!

Apa Itu General Ledger?

Pada umumnya, pengertian general ledger adalah sebuah catatan yang berisi ringkasan dari semua catatan keuangan perusahaan. 

General ledger artinya catatan akuntansi yang dibuat sebagai upaya dalam menyediakan entri untuk penyusunan laporan keuangan. 

Pencatatan ini dapat memberikan gambaran yang lebih komprehensif tentang kondisi keuangan perusahaan, termasuk informasi seputar pendapatan, pengeluaran, aset, dan keuntungan.

Fungsi General Ledger

Setelah mengetahui pengertian general ledger di atas, selanjutnya Anda juga perlu memahami apa saja kegunaan dari penggunaan pencatatan ini. 

Secara umum, fungsi utama dari general ledger adalah membuat sebuah entri jurnal dan perhitungan akuntansi perusahaan. 

Namun, sebenarnya masih banyak kegunaan lainnya, berikut beberapa di antaranya.

1. Bahan Penyusunan Laporan Keuangan

Fungsi pertama dari general ledger adalah menyediakan bahan yang dapat digunakan untuk menyusun berbagai jenis laporan keuangan. 

Hal ini dikarenakan general ledger berisi semua catatan transaksi keuangan yang dilakukan perusahaan selama periode waktu tertentu. 

Selain itu, dalam perhitungannya, setiap transaksi keuangan dicatat menurut kategorinya masing-masing untuk memudahkan verifikasi. 

Oleh sebab itu, general ledger sering digunakan sebagai acuan dalam penyusunan berbagai jenis laporan keuangan.

2. Rujukan dalam Mengecek Rincian Transaksi

Fungsi lain dari general ledger adalah untuk mengetahui rincian dan menyimpan semua catatan transaksi yang dilakukan oleh perusahaan selama periode waktu tertentu. 

Di mana di dalamnya juga menjelaskan nilai setiap transaksi dan kapan terjadinya. 

Oleh karena itu, general ledger adalah catatan yang sering digunakan sebagai acuan untuk melihat detail dari suatu transaksi tertentu.

3. Acuan dalam Penyusunan Laporan Audit

Fungsi selanjutnya dari general ledger adalah sebagai acuan saat membuat laporan audit. Seperti diketahui, proses audit yang dilakukan oleh pihak luar kerap membuat para pengusaha resah. 

Akan tetapi, jika semua transaksi dicatat dengan baik dan benar, kekhawatiran seperti itu pasti tidak akan muncul.

Untuk itu, perusahaan harus memiliki general ledger yang dapat digunakan sebagai acuan untuk membuat laporan audit yang akurat.

4. Tolak Ukur dalam Memantau Kesehatan Bisnis

Tidak sampai situ saja, fungsi dari general ledger adalah menjadi tolak ukur kinerja suatu perusahaan. 

General ledger adalah sebuah catatan yang memungkinkan pemilik bisnis untuk membandingkan antara transaksi satu dengan lainnya dalam setiap periode akuntansi. 

Di sana Anda juga akan mengetahui apakah perkembangan bisnis sesuai dengan yang diharapkan.

Baca juga: Pengertian Manajemen Keuangan, Fungsi, Tujuan, dan Tipsnya

Cara Membuat General Ledger

Setelah mengetahui apa itu general ledger, penting dalam pengembangkan suatu bisnis untuk memahami cara pembuatan catatan keuangan ini. 

Adapun tahapan dalam menyusun atau membuat general ledger adalah sebagai berikut. 

1. Membuatnya Sesuai dengan Bagan Perusahaan

Tahapan pertama dalam membuat general ledger adalah menyesuaikannya dengan tabel atau bagan akun dari perusahaan Anda. 

2. Buat Entri Jurnal

Selanjutnya adalah dengan membuat sebuah entri jurnal untuk mencatat secara detail setiap transaksi yang terjadi. 

Format ini mencakup deskripsi akun, tanggal, jumlah akun dan kredit, jumlah akun dan debit, dan deskripsi setiap transaksi.

3. Pengkategorian

Tahapan selanjutnya dalam pembuatan general ledger adalah pengkategorian setiap transaksi ke dalam akun terkait seperti penjualan, kas, dan sebagainya. 

Setiap entri jurnal harus ditumpuk di bawah tabel atau bagan akun yang digunakan oleh perusahaan dan dikelompokkan berdasarkan jenis akun buku besar atau general ledger, seperti aset, kewajiban, modal, pendapatan dan beban.

4. Informasi Rekonsiliasi

Agar jumlah debit sesuai dengan jumlah kredit, neraca saldo diperlukan untuk melakukan pembukuan. 

Maka dari itu, jika jumlahnya tidak sama, tim keuangan dapat mengakses jurnal untuk mencari tahu apa yang salah. 

Cara ini tentu saja bisa memudahkan Anda untuk menyiapkan sebuah neraca saldo yang sesuai hasilnya.

5. Transfer Entry Jurnal ke Buku Besar 

Tahapan terakhir dalam pembuatan general ledger adalah memverifikasi tingkat validitas dan transfer entri akuntansi Anda ke dalam buku besar. 

Jika Anda kesulitan dalam pembuatan buku besar perusahaan, gunakan software akuntansi yang saat ini beredar di pasaran karena dapat menjadi solusi efektif.

Demikian ulasan lengkap mulai dari pengertian hingga contoh general ledger. Namun, jika ingin membuatnya lebih mudah, kamu punya solusinya! 

Nimbus9 adalah aplikasi manajemen properti yang dilengkapi fitur keuangan dan akuntansi.

Melalui fitur tersebut, proses laporan keuangan menjadi lebih tersinkronisasi serta dikelola secara praktis dan baik. Yuk, hubungi tim kami dan konsultasikan kebutuhan Anda bersama Nimbus9.

Baca juga: Apa itu Invoice? Pengertian, Fungsi dan Cara Membuat