Semakin tingginya harga lahan terutama di wilayah perkotaan, membuat sebagian orang harus mempertimbangkan untuk memanfaatkan hunian vertikal.
Pasalnya, konsep hunian vertikal adalah memaksimalkan penggunaan lahan guna dijadikan hunian yang nyaman dan murah.
Apa itu hunian vertikal? Beberapa dari Anda mungkin sudah familier dengan istilah ini.
Namun bagi yang belum, mari simak ulasan berikut sampai selesai!
Apa itu Hunian Vertikal?
Seperti yang kita tahu bahwa jumlah penduduk terus mengalami peningkatan.
Hal tersebut sejalan dengan kebutuhan akan tempat tinggal yang terus bertambah.
Namun, permasalahannya adalah ketersediaan lahan mulai berkurang, sehingga menyebabkan harga rumah semakin tinggi. Guna mengatasinya, maka dibangunlah hunian vertikal.
Jadi, pengertian hunian vertikal adalah tempat tinggal yang disusun secara vertikal dikarenakan tingkat kepadatan kota cukup tinggi.
Konsep hunian ini ialah untuk menyiasati keterbatasan lahan dan sebagai upaya meningkatkan rasio ruang terbuka hijau di perkotaan.
Jenis Hunian Vertikal
Setelah memahami apa itu hunian vertikal, selanjutnya mari kita bahas beberapa jenisnya sebagai berikut.
1. Apartemen
Apartemen adalah jenis hunian vertikal yang sudah banyak dikenal masyarakat.
Istilah apartemen pertama kali dipakai oleh negara Amerika Serikat.
Ini merupakan bangunan yang dijadikan sebagai tempat hunian dengan mengambil sebagian kecil dari bangunan.
Artinya, dalam satu gedung terdapat beberapa unit atau tipe apartemen yang dapat Anda beli maupun sewa.
Berbeda dengan Amerika Serikat, di Inggris penyebutan apartemen adalah flat.
Awalnya flat hanya bisa disewa untuk tempat tinggal.
Namun, kini kepemilikan flat sudah dapat dibeli dan diklaim.
2. Rumah Susun
Jenis bangunan vertikal yang kedua adalah rumah susun atau rusun.
Jenis hunian ini sedang digalakkan oleh pemerintah sebagai program untuk menyediakan rumah layak huni bagi masyarakat, sehingga harganya lebih murah dibandingkan dengan bangunan vertikal lainnya.
Akan tetapi, tak semua bisa menempati rumah susun ini.
Hanya orang yang belum pernah memiliki tempat tinggal saja yang berhak mendapatkan rumah tersebut.
Rumah susun adalah bangunan meninggi dan memanjang, di mana jumlah tingkatannya tak sebanyak apartemen.
Namun, sama seperti apartemen, rumah susun juga memiliki sekat pada setiap unitnya sehingga masing-masing unit dapat dimiliki oleh orang yang berbeda.
Berdasarkan kepemilikannya, rumah susun dibedakan menjadi dua jenis, yaitu rusunawa dan rusunami.
Rumah susun sederhana sewa atau rusunawa adalah rumah yang ditujukan bagi masyarakat perkotaan yang tak mampu membeli rumah atau ingin tinggal sementara waktu, misal pekerja temporer, mahasiswa, dan lainnya.
Sedangkan rusunami adalah singkatan dari rumah susun sederhana milik.
Dengan kata lain, para penghuni merupakan pemilik utama atau pembeli tangan pertama dari pihak pengembang secara langsung.
3. Kondominium
Kondominium adalah jenis hunian vertikal yang pertama kali diperkenalkan di negara Italia.
Awalnya pengertian kondominium dan apartemen berbeda, namun seiring berjalannya waktu karena perubahan fungsi, pengertian keduanya jadi sama.
Kondominium merupakan bangunan hunian yang bisa digunakan secara bersama, begitu pula dengan hak atau kepemilikannya.
Baca juga: Apa itu SOHO? Pengertian dan Bedanya dengan Rumah Kantor
Kelebihan Hunian Vertikal
Secara umum, kelebihan tinggal di hunian vertikal adalah tentu saja harganya lebih miring dibandingkan rumah tapak.
Pasalnya, tak ada biaya tambahan berupa biaya tanah seperti pada rumah tapak.
Di samping itu, kelebihan bangunan vertikal lainnya ialah terkait kelengkapan fasilitas.
Biasanya di bangunan vertikal seperti apartemen disediakan fasilitas beragam seperti kolam renang, pusat kebugaran, tempat belanja, dan sebagainya.
Dengan begitu, Anda jadi lebih mudah memenuhi kebutuhan sehari-hari karena tak perlu jauh-jauh pergi ke tempat lain dan menghabiskan waktu.
Kekurangan Hunian Vertikal
Meski menawarkan kelebihan, tinggal di bangunan vertikal juga memiliki kekurangan.
Pasalnya, Anda akan selalu dibatasi dengan berbagai peraturan, sehingga rasanya tak seleluasa seperti saat tinggal di rumah.
Begitu pula luas ruangannya. Rumah yang awalnya ditawarkan dengan ukuran kecil masih bisa diperluas, baik secara vertikal maupun horizontal.
Sedangkan di bangunan vertikal, beberapa ada yang memberikan peraturan tidak membolehkan penghuni melakukan renovasi.
Namun, semua tergantung kebijakan dari masing-masing pengembang.
Demikian pembahasan seputar apa itu hunian vertikal, jenis, kelebihan dan kekurangannya.
Kesimpulannya adalah konsep hunian ini merupakan salah satu langkah untuk menyiasati keterbatasan lahan dan sebagai upaya meningkatkan rasio ruang terbuka hijau di perkotaan.
Karena itu, tak heran bila bangunan vertikal semakin diminati masyarakat.
Mengingat hal tersebut, maka sebagai pemilik properti pastinya Anda membutuhkan banyak komponen dalam perawatannya.
Namun, itu semua akan menjadi mudah bila Anda menggunakan aplikasi Nimbus9.
Nimbus9 adalah aplikasi sistem manajemen gedung yang dilengkapi berbagai fitur menarik, seperti pemeliharaan preventif, pengecekan kondisi keamanan dan kebersihan, pencatatan meteran listrik dan air yang disertai foto, serta masih banyak lagi.
Jadi tunggu apalagi? Download aplikasi Nimbus9 sekarang juga dan buat pengelolaan properti Anda jauh lebih efisien!
Baca juga: Apa itu Townhouse? Kenali Bedanya dari Cluster & Apartemen