Bencana adalah hal buruk yang bisa tiba-tiba menimpa, salah satunya yaitu kebakaran. Jika sudah terjadi, apa saja bisa terkena, tidak terkecuali apartemen dan kondominium. Untuk itu, penting mengetahui cara evakuasi kebakaran di gedung bertingkat.
Tentu kita tidak ingin hal buruk menimpa, tetapi tidak ada salahnya juga untuk selalu bersiap siaga.
Agar lebih sigap dalam menghadapinya jika diperlukan, mari simak penyebab, risiko, pencegahan, hingga prosedur evakuasi kebakaran selengkapnya di bawah ini!
Penyebab Kebakaran
Bencana kebakaran yang terjadi di gedung dapat disebabkan oleh beberapa faktor. Salah satunya adalah human error atau kelalaian.
Walaupun memiliki unsur ketidaksengajaan, namun tetap saja kondisi ini harus sebisa mungkin diminimalisir.
Faktor lain penyebab terjadinya kebakaran adalah adanya bahan-bahan yang mudah terbakar. Contohnya antara lain seperti cairan flammable, kertas, kardus, dan lain sebagainya.
Selain itu, banyaknya peralatan elektronik yang dipasang di dalam gedung juga bisa mengakibatkan overheating dan berpotensi menyebabkan kebakaran.
Terakhir, membuang puntung rokok dengan sembarangan juga bisa mengakibatkan terjadinya kebakaran, apabila nyala apinya terhubung dengan bahan mudah terbakar seperti kertas dan sebagainya.
Baca juga: Mengenal Hydrant, Sistem Pemadam Kebakaran pada Gedung
Risiko Kebakaran
Pemandangan di sekitar tempat tinggal kita mungkin belum terbayangkan oleh generasi sebelumnya.
Sekarang, ada gedung pencakar langit yang sangat mengesankan dan tinggi.
Pernahkah Anda mendengar tentang teknologi keamanan?
Rekayasa keselamatan adalah desain bangunan yang mengurangi efek negatif dari kecelakaan dan bencana.
Artinya sebuah gedung harus dibangun sedemikian rupa sehingga waktu untuk melarikan diri lebih sedikit.
Ini adalah pendekatan standar untuk bangunan besar dan kompleks di banyak negara, termasuk Inggris, Amerika Serikat, Jepang, Swedia, dan Italia.
Lalu, berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mengungsi dari gedung pencakar langit?
Itu tidak hanya tergantung pada bangunan dan jalur evakuasi, tetapi juga pada perilaku masyarakat.
Simulasi komputer dari orang-orang yang dievakuasi setelah kejadian dilakukan untuk memperkirakan waktu yang dibutuhkan untuk mengungsi.
Namun pada kenyataannya, simulasi saja tidak cukup. Sebab, setiap orang pasti akan membuat keputusan yang berbeda.
Pencegahan Kebakaran
Cara terbaik untuk mencegah terjadinya kebakaran adalah dengan memberikan sosialisasi dan juga pelatihan terkait penyebab kejadian demikian.
Pastikan juga para pekerja di perusahaan selalu peduli dan memperhatikan prosedur kesehatan maupun keselamatan kerja.
Selain itu, perusahaan juga perlu mengarahkan mereka untuk selalu melaporkan adanya bahaya kebakaran agar bisa segera diatasi.
Adapun cara mencegah berikutnya adalah dengan menjauhkan benda atau bahan yang mudah terbakar dari tempat sumber nyala api.
Pastikan juga bahwa elemen berbahaya tersebut disimpan secara baik dan benar. Apabila ada yang tumpah atau berceceran, maka harus segera dibersihkan.
Baca juga: Apa itu Smoke Detector? Ini Dia Pengertian dan Fungsinya
Prosedur Evakuasi Kebakaran di Gedung Bertingkat
Sebelum menjelaskan tata cara evakuasi saat terjadi kebakaran, mari kita lihat dulu jenis-jenis keadaan darurat yang ada.
Perlu diketahui, keadaan darurat adalah suatu kejadian, situasi, atau kondisi anomali yang terjadi secara tiba-tiba dan mempengaruhi kegiatan individu, kelompok, atau masyarakat, dan kegiatan tersebut memerlukan perhatian segera.
Kondisi ini dapat menyebabkan bencana dengan banyak korban dan kerusakan harta benda.
Jenis bencana alam darurat (natural disaster) seperti banjir, kekeringan, angin topan, angin topan, gempa bumi, petir, dan tsunami.
Selain itu, ada juga bahaya teknis (kegagalan teknis) seperti pemadaman listrik, runtuhnya bendungan, kebocoran nuklir, kecelakaan kebakaran/ledakan dan industri/lalu lintas.
Di sisi lain, jenis keadaan darurat lainnya disebabkan oleh hubungan sosial manusia seperti kerusuhan perang, kerusuhan, dan demonstrasi anarkis.
Namun, yang dibicarakan di sini adalah evakuasi jika terjadi kebakaran di gedung bertingkat tempat Anda bekerja atau tinggal.
Adapun prosedur evakuasi kebakaran di gedung bertingkat yaitu :
- Langkah awal evakuasi kebakaran di gedung bertingkat adalah tetap tenang. Semakin tenang kita, semakin baik kita bisa berpikir dan bereaksi.
- Padamkan api apabila Anda sudah biasa menggunakan APAR. Ambil alat terdekat untuk memadamkan api yang jaraknya paling dekat dengan Anda.
- SOP evakuasi kebakaran di gedung bertingkat adalah dengan berkumpul di area lobi lift lantai dan tetap tenang.
- Jangan menggunakan lift, bahkan jika Anda memang diharuskan untuk berkumpul di lobi, Anda tetap tidak dianjurkan menggunakannya. Berada di ruang yang sempit dan tertutup ketika terjadi kebakaran atau gempa bumi sangat berbahaya.
- Ikuti petunjuk petugas tanggap darurat. Dalam keadaan seperti itu, tim penyelamat akan datang dan memandu Anda.
- Jalur evakuasi kebakaran di gedung bertingkat dilakukan melalui tangga darurat, pola baris tergantung pada ukurannya, cukup ikuti instruksi dari petugas penyelamat saja.
- Berjalan tertib dan tidak berlari. Jika Anda bertindak terburu-buru, berteriak, dan menyalip orang di depan. Anda dapat membuat orang lain panik.
- Tahapan evakuasi kebakaran di gedung bertingkat selanjutnya adalah berjalan menuju tempat berkumpul, tetap di dalam barisan dan ikuti orang yang berada di depan atau seorang petugas penyelamat.
- Laporkan diri Anda pada saat perhitungan orang. Petugas akan mengabsen nama-nama orang yang turun bersama, hal ini untuk mencegah orang tetap berada di dalam gedung.
- Tahapan evakuasi kebakaran di gedung bertingkat terakhir adalah tetap di muster point atau tempat berkumpul. Petugas penyelamat akan menunggu instruksi dari personel bangunan, apakah bangunan itu sudah aman atau masih berbahaya.
Kini, Anda sudah lebih paham mengenai kebakaran dan cara evakuasi kebakaran di gedung bertingkat. Semoga, hal-hal buruk tersebut bisa dicegah dan tidak terjadi.
Telah hadir salah satu inovasi teknologi dalam manajemen gedung, yakni Nimbus9 dengan fitur untuk membantu Anda mendeteksi temuan di lapangan.
Apabila hal-hal tidak diinginkan terjadi, maka aplikasi ini mampu mengirimkan laporan sehingga penanganan menjadi lebih cepat.
Nimbus9 memiliki dua jenis aplikasi yaitu manajemen dan tenant.
Di mana, pada aplikasi tenant, terdapat fitur Emergency Call yang memudahkan tenant melakukan panggilan dalam keadaan darurat apapun.
Fitur Emergency Call tersebut akan mengarahkan tenant kepada nomor darurat yang sebelumnya sudah ditambahkan.
Termasuk kepolisian, pemadam kebakaran dan sebagainya. Sangat efektif bukan?
Baca juga: Kenali Fungsi dan Jenis-jenis APAR (Alat Pemadam Api Ringan)