Dalam suatu bisnis, aset atau aktiva adalah hal penting agar kegiatan operasional perusahaan dapat tetap berjalan. Aktiva dibedakan menjadi dua jenis, yaitu aktiva lancar dan aktiva tetap. Baik aktiva lancar maupun aktiva tetap adalah dua hal yang memiliki karakteristik berbeda.
Nah, pada kesempatan kali ini kita akan membahas mengenai apa itu aktiva tetap, jenis, karakteristik, hingga apa saja yang termasuk aktiva tetap atau aset tetap.
Untuk itu, simak informasi berikut sampai selesai, ya!
Pengertian Aktiva Tetap
Pengertian aktiva tetap adalah aktiva yang bersifat permanen dan digunakan untuk operasi penyelenggaraan perusahaan.
Artinya, aktiva ini sulit untuk dikonversi menjadi kas. Aktiva tetap disebut juga fixed asset.
Sedangkan menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) nomor 16 paragraf 5 menyatakan bahwa aktiva tetap adalah aktiva berwujud yang diperoleh dalam bentuk siap pakai atau dibangun terlebih dulu, yang digunakan dalam operasi perusahaan, tidak dimaksudkan untuk dijual dalam rangka kegiatan normal perusahaan dan mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun.
Jenis Aktiva Tetap dan Contohnya
Aktiva tetap dibedakan menjadi dua jenis, yaitu aktiva tetap berwujud dan tak berwujud. Berikut penjelasannya.
1. Aktiva Tetap Berwujud
Sesuai namanya, jenis aktiva tetap berwujud adalah aktiva yang wujud fisiknya dapat dilihat secara kasat mata.
Contoh aktiva tetap berwujud yaitu tanah, properti, mesin, peralatan, kendaraan, dan pertambangan.
Sementara itu, aktiva tetap berwujud dibagi ke dalam dua kategori.
Pertama yaitu jenis aktiva tetap berwujud yang tidak bisa disusutkan, contohnya tanah.
Kedua adalah aktiva tetap berwujud yang dapat disusutkan, contohnya gedung, mesin, dan peralatan.
2. Aktiva Tetap Tak Berwujud
Jenis aktiva tetap tak berwujud adalah aset perusahaan yang tak mempunyai bentuk fisik dan berumur lebih dari satu tahun.
Aktiva berikut mencerminkan hak atau posisi yang menguntungkan perusahaan dalam menghasilkan pendapatan.
Contoh aktiva tetap tak berwujud adalah hak cipta, hak paten, lisensi, goodwill, biaya pra operasional, dan sebagainya.
Karakteristik Aktiva Tetap
Pada dasarnya tak semua aset perusahaan merupakan aset tetap.
Beberapa yang menjadi karakteristik aktiva tetap adalah sebagai berikut:
1. Usia Manfaat Panjang
Aktiva tetap adalah kekayaan perusahaan yang bisa memberikan keuntungan finansial dalam jangka waktu panjang.
Ini dikarenakan aktiva tetap tidak untuk diperjualbelikan, melainkan disimpan guna kepentingan investasi.
2. Bukan Aset Likuid
Karakteristik aktiva tetap selanjutnya yaitu bersifat tidak likuid.
Dengan kata lain harta yang tergolong aktiva tetap akan sulit diubah atau dikonversi ke dalam bentuk uang kas.
3. Digunakan untuk Kegiatan Operasional Perusahaan
Karakteristik lain dari aktiva tetap adalah digunakan untuk kegiatan operasional perusahaan.
Ini berarti aktiva tetap juga sekaligus menjadi sumber penghasilan suatu bisnis.
4. Aset Bisa Disusutkan
Umumnya kebanyakan contoh aset tetap adalah benda yang nilainya bisa menyusut seiring berjalannya waktu.
Hal ini dikarenakan keausan dan depresiasi saat aset digunakan, seperti pada mesin atau alat kantor tertentu.
Namun, ciri ini tidak berlaku untuk aktiva tetap seperti tanah.
Baca juga: Pengertian Biaya Tetap, Rumus, Bedanya dengan Biaya Variabel
Cara Memperoleh Aktiva Tetap
Untuk mendapatkan aktiva tetap adalah bisa dilakukan melalui beberapa cara berikut.
1. Pembelian Tunai
Salah satu cara memperoleh aktiva tetap adalah dengan pembelian tunai.
Aktiva yang diperoleh dari cara ini dicatat dalam pembukuan dengan jumlah sesuai uang yang dikeluarkan.
Jumlah uang tersebut termasuk harga pada faktur dan semua biaya yang diperlukan agar aset siap dipakai.
2. Pembelian Angsuran
Aktiva tetap juga dapat diperoleh dengan pembelian angsuran.
Dalam hal ini, maka harga perolehan tidak boleh termasuk bunga.
Terlepas dari hal tersebut, setiap pengeluaran perlu dicatat di dalam buku kas.
3. Ditukar dengan Surat Berharga
Cara lain memperoleh aktiva tetap adalah ditukar dengan surat berharga.
Setiap detail transaksi wajib dicantumkan di dalam pembukuan, termasuk harga pasar, harga properti yang diserahkan, dan harga penyusutan (jika ada).
Penyusutan Aktiva Tetap
Seperti penjelasan di atas bahwa ada aktiva tetap yang bisa mengalami penyusutan.
Penyusutan nilai aktiva ini terjadi apabila aset tersebut digunakan dalam waktu lama.
Contohnya gedung, mesin, dan peralatan kantor. Namun, ada juga aset tetap yang justru mengalami peningkatan nilai, misalnya tanah.
Jadi singkatnya, penyusutan atau depresiasi adalah alokasi harga perolehan dari suatu aset tetap dikarenakan penurunan nilai dari aset tersebut.
Adapun beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya depresiasi pada aktiva tetap adalah sebagai berikut.
1. Faktor Fisik
Aset perusahaan bisa menyusut dikarenakan penggunaannya terlalu sering, usia barang sudah tua, atau kondisi barang rusak.
Sehingga aset seperti ini harus mulai dikurangi.
2. Faktor Fungsional
Penyusutan nilai aset tetap juga dapat terjadi akibat ketidakmampuan aktiva dalam memenuhi kebutuhan produksi.
Alhasil perusahaan perlu mengganti aset tersebut dengan yang baru.
Itulah penjelasan mengenai aktiva tetap secara lengkap mulai dari pengertian, karakteristik, jenis, dan cara memperolehnya.
Kesimpulannya, aktiva tetap adalah aset bersifat permanen yang memiliki peranan penting demi berlangsungnya operasional perusahaan.
Selain berfungsi sebagai harta kepemilikan bisnis, aktiva tetap juga menjadi salah satu acuan bagi investor.
Maka dari itu, penting bagi Anda melakukan pengelolaan aset tetap agar fungsinya optimal.
Kabar baiknya adalah Anda bisa menggunakan bantuan aplikasi Nimbus9.
Aplikasi ini menyediakan fitur beragam mulai dari manajemen operasional, pemeliharaan preventif, hingga pencatatan transaksi keuangan.
Semuanya dapat Anda lakukan hanya melalui smartphone. Menarik, bukan?
Untuk informasi lebih lanjut, Anda bisa menghubungi tim Nimbus9.
Baca juga: Aset Lancar: Arti, Jenis & Bedanya dengan Aset Tidak Lancar