Biaya langsung adalah salah satu elemen yang cukup krusial atau penting untuk dipahami oleh seorang pebisnis.
Pasalnya, biaya langsung adalah salah satu komponen dari biaya operasional yang digunakan untuk mendukung berjalannya proses produksi atau kegiatan perusahaan.
Secara spesifik, beberapa komponen penting yang terdapat dalam biaya operasional adalah biaya langsung dan biaya tidak langsung.
Namun, tahukah Anda apa itu biaya langsung dan tidak langsung? Untuk lebih lengkapnya, pelajari perbedaan beserta contohnya di ulasan berikut ini!
Pengertian Biaya Langsung dan Tidak Langsung
Memahami pengertian beserta contoh biaya langsung dan tidak langsung adalah hal yang penting bagi kelangsungan bisnis. Oleh karena itu, perlu bagi para pelaku usaha untuk mengetahui apa itu biaya langsung dan tidak langsung.
1. Apa Itu Biaya Langsung?
Direct cost atau biaya langsung adalah ongkos yang dapat dibebankan secara langsung kepada objek biaya.
Sebagai gambaran, dalam proses pembuatan rumah, pernahkah Anda menghitung jumlah biaya kerikil, semen, dan upah pekerja? Secara sederhana, itulah beberapa contoh biaya langsung yang bisa ditemui di lingkup rumah tangga.
Di sebuah perusahaan, biasanya direct cost diberikan kepada karyawan atau unit produksi di bawah kendali manajer departemen. Beberapa contoh biaya langsung adalah upah buruh, ongkos peralatan, dan material.
a. Biaya Upah Buruh
Biaya ini adalah cost upah pekerja yang diperhitungkan terhadap satuan item dan biasanya telah ditetapkan standarnya.
Selain kapasitas dan durasi kerja, untuk menentukan besaran biaya upah buruh, pelaku bisnis juga harus memperhatikan peraturan tentang upah sesuai undang-undang yang berlaku.
b. Biaya Peralatan
Biaya peralatan adalah cost yang digunakan untuk melaksanakan pekerjaan konstruksi.
Ada beberapa hal yang bisa diperhatikan untuk menentukan biaya ini, di antaranya yaitu seperti ongkos buruh pengoperasi, cost keluar masuk gudang atau bayaran sewa jika peralatan adalah barang sewaan.
c. Biaya Material
Cost yang termasuk pada jenis ini adalah biaya pembelian bahan dan material berdasarkan analisis harga satuan.
Beberapa pertimbangan ketika menentukan biaya material adalah harga terbaik yang bisa didapatkan serta bagaimana cara pembayaran kepada supplier.
Baca juga: Pengertian Biaya Tetap, Rumus, Bedanya dengan Biaya Variabel
2. Apa itu Biaya Tidak Langsung?
Berbeda dengan biaya langsung, indirect cost tidak bisa dibebankan secara langsung pada produk.
Hal ini diperkuat dengan pendapat Mulyadi (2014), bahwa biaya tidak langsung adalah beban yang terjadinya tidak hanya disebabkan oleh adanya sesuatu untuk dibiayai. Di sebuah perusahaan, contoh indirect cost adalah biaya tak terduga, overhead, dan profit.
a. Biaya Tidak Terduga
Seperti namanya, jenis biaya ini adalah cost yang dipersiapkan jika sewaktu-waktu ada hal tidak terduga terjadi. Misalnya jika ada kerusakan di lokasi proyek tertentu dikarenakan oleh bencana alam, maka biaya ini bisa digunakan untuk mengatasi permasalahan ini.
Perkiraan biaya tidak terduga biasanya antara 0,5 % hingga 5% dari total cost proyek. Agar lebih spesifik, berikut ini adalah beberapa hal yang termasuk dalam biaya tak terduga.
- Ketidakpastian subjektif, yaitu interpretasi subjektif terhadap sesuatu seperti penggunaan bahan tertentu yang bisa diartikan berbeda oleh pegawai atau pekerja.
- Terjadinya kesalahan. Misalnya seperti kontraktor yang melakukan keteledoran dalam pekerjaannya sehingga diperlukan biaya tambahan untuk menanggulanginya.
- Variasi efisiensi, yaitu ada atau tidaknya efisiensi sumber daya seperti material, peralatan dan buruh.
- Ketidakpastian objektif, yaitu perlu atau tidaknya sebuah pekerjaan yang ditentukan oleh objek di luar kemampuan manusia.
b. Biaya Overhead
Biaya overhead adalah cost tambahan yang biasanya tidak terkait langsung dengan proyek namun tetap harus dimasukkan dalam anggaran.
Secara spesifik, jenis cost ini dibagi menjadi dua yaitu biaya overhead lapangan dan kantor. Contoh biaya overhead lapangan adalah ongkos personil lapangan, gudang, penerangan, transportasi, izin bangunan, dan lain sebagainya.
Sedangkan contoh biaya overhead kantor biasanya berkaitan dengan ongkos sewa kantor dan fasilitasnya.
c. Keuntungan
Keuntungan atau profit adalah semua hasil yang didapat dari pelaksanaan sebuah proyek.
Baca juga: Biaya Variabel: Ini Pengertian, Fungsi, Contoh & Perhitungannya
Perbedaan Biaya Langsung dan Tidak Langsung
Setelah mengetahui apa yang dimaksud dengan biaya langsung dan tidak langsung beserta contohnya, berikut ini perbedaan biaya langsung dan tidak langsung secara lebih spesifik.
- Biaya langsung adalah jenis cost yang mudah terbagi pada ongkos objek tertentu, sedangkan biaya tidak langsung tidak dapat dibebankan ke objek tertentu.
- Biaya langsung adalah cost yang bisa dilacak, sedangkan biaya tidak langsung tidak.
- Biaya langsung adalah cost yang cenderung menguntungkan hanya pada satu produk. Sebaliknya, biaya tidak langsung profitable ke lebih banyak proyek atau produk.
- Yang termasuk dalam biaya langsung adalah ongkos bahan dan tenaga kerja langsung. Sedangkan contoh indirect cost adalah biaya administrasi, distribusi dan penjualan.
Fungsi Biaya Langsung dan Tidak Langsung
Setelah mengetahui apa itu biaya langsung dan tidak langsung, hal selanjutnya yang perlu diketahui adalah fungsi biaya langsung dan tidak langsung.
1. Fungsi Biaya Langsung
Fungsi utama dari biaya langsung adalah untuk membantu manajemen menyusun anggaran, mencatat keuangan, dan akuntansi perusahaan.
Dengan adanya biaya langsung, perusahaan bisa memperkirakan production cost atau biaya produksi sebuah barang dan proyek.
2. Fungsi Biaya Tidak Langsung
Berbeda dengan biaya langsung, indirect cost berfungsi untuk menghasilkan berbagai jenis barang dan berguna ketika melakukan pelbagai proyek yang berbeda pula.
Selain itu, jenis biaya ini juga dipersiapkan untuk kejadian tidak terduga dan bisa dialokasikan sebagai dana tambahan produksi barang atau penyelesaian proyek.
Nah, demikian pembahasan detail tentang biaya langsung dan tidak langsung beserta perbedaan dan contohnya.
Karena perannya yang penting untuk keberlangsungan sebuah usaha, keberadaan biaya langsung dan tidak langsung ini tidak dapat dielakkan.
Meskipun begitu, Anda tetap dapat menghemat pengeluaran biaya dalam perawatan pengelolaan properti Anda dengan Nimbus9.
Dengan aplikasi Nimbus9, Anda bisa mengoptimalkan pengelolaan properti dengan lebih efektif dan efisien, baik dari segi tenaga maupun biaya.
Oleh karena itu, jika Anda membutuhkan jasa pengelolaan properti, mari konsultasikan bersama dengan Nimbus9!
Baca juga: 5 Manfaat Laporan Keuangan untuk Bisnis dan Contoh Laporannya