Sistem proteksi kebakaran sangat penting untuk mengantisipsi bencana kebakaran yang biasanya terjadi oleh kelalain manusia (human error), namun ada juga kebakaran yang disebabkan oleh alam karena kemarau panjang.
Dalam Undang – Undang nomor 24 Tahun 2007 disebutkan bahwa bencana kebakaran adalah situasi suatu bangunan atau suatu tempat seperti, mall, rumah sakit, apartement, dan lain – lain dilanda oleh api yang mengakibatkan adanya korban dan atau kerugian.
Bencana kebakaran harus diminimalisir untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan, seperti kerugian materi dan korban jiwa. Sebuah gedung harus dilengkapi dengan proteksi kebakaran yang sudah teruji dengan baik.
Sistem proteksi kebakaran pada gedung dan lingkungan, berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 26/PRT/M/2008, mencakup peralatan, kelengkapan, dan sarana baik yang terpasang maupun digunakan, untuk proteksi aktif dan pasif, serta pengelolaan guna melindungi dari bahaya kebakaran.
Perbedaan Proteksi Kebakaran Aktif dan Pasif
Meskipun kedua jenis proteksi ini saling melengkapi, masing-masing memiliki peran yang berbeda dalam menghadapi ancaman kebakaran. Sistem proteksi kebakaran aktif memiliki peran penting dalam mendeteksi dan memadamkan api secara langsung. Sedangkan sistem proteksi kebakaran pasif untuk memperlambat penyebaran api dan asap di dalam gedung. Sehingga memberikan waktu lebih banyak untuk evakuasi dan pemadaman.
Proteksi Kebakaran Aktif
Memiliki peran penting dalam mendeteksi dan memadamkan api secepat mungkin. Beberapa alat proteksi aktif meliputi:
1. Smooke Detector System
Sistem untuk mendeteksi asap dan panas yang dipasang di seluruh gedung untuk mendeteksi tanda-tanda awal kebakaran. Ketika smoke detector ini mendeteksi kebakaran, mereka akan mengaktifkan alarm kebakaran untuk memperingatkan penghuni gedung.
2. Fire Sprinkler System
Sprinkler adalah perangkat pemadam api yang dipasang di langit-langit gedung. Ketika suhu mencapai tingkat tertentu, sprinkler akan secara otomatis menyemprotkan air untuk memadamkan api.
3. APAR (Alat Pemadam Api Ringan)
APAR adalah perangkat portabel yang digunakan untuk memadamkan kebakaran kecil. Sebaiknya, letakkan APAR pada lokasi yang mudah diakses dan dilengkapi dengan petunjuk penggunaan yang jelas.
Baca Juga: APAR (Alat Pemadam Api Ringan): Jenis dan Cara Penggunaan
4. Hydrant
Hydrant adalah titik pengambilan air yang terhubung dengan jaringan air bawah tanah gedung. Petugas pemadam kebakaran dapat menghubungkan selang ke hydrant untuk mendapatkan pasokan air yang stabil dan cepat untuk memadamkan api.
Proteksi Kebakaran Pasif
Berfokus pada pengurangan risiko kebakaran dengan memperlambat penyebaran api dan asap. Komponen penting dari proteksi pasif meliputi:
1. Fire-Resistant Materials
Penggunaan material tahan api pada dinding, langit-langit, dan lantai dapat memperlambat penyebaran api. Material ini berfungsi untuk menahan panas dan api lebih lama dibandingkan dengan material biasa.
2. Fire Doors
Pintu dan dinding yang tahan api membantu mencegah penyebaran api dan asap dari satu ruangan ke ruangan lain. Pintu tahan api sering dilengkapi dengan perangkat penutup otomatis yang menutup pintu ketika kebakaran terdeteksi.
Baca Juga: Panduan Jalur Evakuasi yang Aman dan Efektif
3. Emergency Exit Doors
Beberapa bagian dari gedung, seperti tangga darurat dan koridor evakuasi, dirancang sebagai ruang tahan api untuk memastikan jalur evakuasi aman bagi penghuni gedung.
4. Smoke Containment
Sistem ventilasi dan penghalang asap membantu mengendalikan aliran asap, mencegahnya menyebar ke area yang digunakan untuk evakuasi.
Kesimpulan
Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan menyampaikan bahwa Pemeliharaan, pemeriksaan, dan pengujian sistem proteksi kebakaran merupakan tanggungjawab setiap pengelola gedung. Hal ini berlaku bagi semua gedung baik mal, apartemen, maupun hotel.
Sistem proteksi kebakaran berfungsi sebagai jaminan keamanan dan kenyamanan pengunjung, meminimalisir kerugian materi dan korban jiwa jika terjadi kebakaran.
Untuk memudahkan pengelola gedung dalam merawat alat-alat kebakaran agar berfungsi dengan baik jika terjadi keadaan darurat, Anda bisa menggunakan Nimbus9.
Aplikasi pengelolaan gedung Nimbus9 memiliki fitur pemeliharan gedung yang memudahkan Anda dalam melakukan checklist perawatan alat & fasilitas gedung secara rutin.
Saatnya menggunakan aplikasi manajemen properti untuk memudahkan operasional pengelolaan gedung dengan lebih efektif dan efisien.