Sinking fund adalah dana atau simpanan yang secara khusus disiapkan untuk memenuhi kebutuhan mendesak di masa depan. Berbeda dengan biaya operasional, sinking fund hanya digunakan pada hal-hal yang bersifat darurat.
Dalam bisnis properti, sinking fund artinya dana darurat dan cukup penting untuk biaya pemeliharaan atau renovasi untuk mempertahankan nilai properti.
Nah jika Anda masih bingung, yuk simak penjelasan mengenai pengertian sinking fund lebih lengkap dalam artikel di bawah ini.
Apa itu Sinking Fund?
Melakukan pengelolaan keuangan merupakan hal penting yang wajib dilakukan oleh setiap orang.
Pasalnya dengan begitu, mereka jadi lebih bisa mengatur uang dan membagi keperluan finansial secara baik serta sesuai dengan skala prioritasnya masing-masing. Salah satu caranya yaitu dengan menyimpan sinking fund.
Pada dasarnya, sinking fund dibagi menjadi dua yaitu dana darurat dan sinking fund apartemen, yang mana keduanya memiliki artian berbeda.
Secara sederhana, sinking fund adalah dana yang wajib dimiliki oleh setiap individu dalam jangka panjang untuk menutupi pengeluaran darurat. Misalnya, melunasi utang saat ini dan masa depan, hingga dana tambahan dari aset yang terdepresiasi.
Dalam hal apartemen, sinking fund adalah aspek penting dalam menutupi pembiayaan untuk pemeliharaan gedung serta bagian-bagian lainnya. Perlu diketahui, pemilik apartemen akan mengalami kesulitan apabila terjadi hal-hal darurat jika tidak memiliki sinking fund.
Fungsi Sinking Fund
Dalam praktiknya, sinking fund ini tentu memiliki manfaat bagi orang yang menjalankannya. Adapun fungsi sinking fund adalah sebagai berikut:
- Sinking fund adalah dana yang bisa menjaga nilai jual properti dikarenakan memiliki keadaan baik.
- Sinking fund bisa dikategorikan sebagai dana darurat. Artinya, uang tersebut bisa digunakan untuk menutupi berbagai hal-hal penting pada apartemen yang akan terjadi di masa depan.
- Dalam perusahaan, sinking fund adalah dana yang berfungsi untuk meringankan perusahaan ketika jatuh tempo pembayaran utang telah tiba. Biaya tersebut nantinya akan menjadi jaminan keamanan bagi investor.
Baca juga: Mengenal Apa itu Properti, Produk, dan Keuntungan Bisnisnya
Perbedaan Sinking Fund dan Dana Darurat
Bagi beberapa orang, mungkin masih kebingungan untuk membedakan antara sinking fund dengan dana darurat. Meskipun memiliki fungsi sama, namun keduanya juga memiliki perbedaan. Adapun perbedaan antara dan darurat dan sinking fund adalah sebagai berikut:
1. Dana Darurat
Adapun ciri dari dana darurat yaitu:
- Dana darurat merupakan sumber aset stabil dan likuid yang bisa dipakai ketika dalam keadaan penting.
- Dana darurat bisa berupa bentuk emas yang mana memiliki sifat stabil dan cukup likuid untuk dijual dalam waktu cepat.
- Dana darurat bisa dipakai dalam berbagai bentuk keadaan penting yang mendesak, misalnya ketika kecelakaan dan kehilangan pekerjaan.
2. Sinking Fund
Sedangkan ciri sinking fund adalah:
- Sinking fund adalah dana yang disiapkan untuk kebutuhan mendesak di kemudian hari atau masa depan.
- Sinking fund adalah dana yang berbentuk sejumlah uang.
- Sinking fund biasanya digunakan untuk menjaga agar nilai aset tetap stabil.
Kekurangan Sinking Fund
Dalam penerapannya, sinking fund juga memiliki kekurangan sama seperti dana lainnya. Adapun kekurangan dari sinking fund adalah sebagai berikut:
- Pada umumnya, sinking fund akan mengalami kenaikan setiap tahunnya sehingga Anda perlu mengeluarkan biaya lebih untuk menyiapkan biaya darurat tersebut.
- Dana ini juga wajib disiapkan dan dibayar pada awal pembelian atau penyewaan apartemen. Maka dari itu, Anda harus mempersiapkan budget lebih ketika membeli atau menyewa apartemen.
- Sinking fund memiliki sifat permanen dan tidak bisa diambil kembali sehingga jika Anda ingin menjual apartemen, maka harus memasukkan biaya sinking fund ke dalam harga jualnya.
Cara Menghitung Sinking Fund
Umumnya, biaya yang dibutuhkan dalam sinking fund telah diatur saat apartemen dibangun pertama kalinya.
Pihak pengelola bangunan akan melakukan perincian tentang biaya apa saja yang akan dibutuhkan dalam proyeksi perbaikan ke depannya, misal seperti langit-langit, dinding, atau bahkan sistem keamanan.
Dari itu semua, nantinya pihak pengelola akan melakukan pengaturan pada jadwal pengerjaan ditambah dengan perkiraan ongkosnya.
Adapun contohnya, seperti jendela akan diganti dan kira-kira berapa lama waktu yang akan dibutuhkan.
Nantinya, dana tersebut akan dibagi dalam periode setahun dan didapatkan biaya tahunan yang mesti dikeluarkan untuk sinking fund.
Adapun contoh sinking fund adalah seperti berikut:
Biaya pemeliharaan rata-rata sebuah apartemen yaitu Rp10.000 hingga Rp15.000 per meter persegi.
Apabila sebuah unit apartemen tersebut memiliki luas 40 meter persegi, maka biayanya akan terhitung sekitar Rp400.000 – Rp600.000 per bulan.
Maka dari itu, biaya rata-rata dari rumus sinking fund tersebut adalah sekitar 10-15% dari biaya pemeliharaannya.
Sekian informasi mengenai apa itu sinking fund dan alasan mengapa jenis simpanan ini penting untuk dimiliki, terlebih bagi perusahaan properti yang terkadang membutuhkan pemeliharaan atau renovasi darurat.
Untungnya, saat ini Anda bisa lebih mudah dalam mengatur segala keuangan perusahaan melalui aplikasi building management system seperti Nimbus9.
Aplikasi Nimbus9 dirancang sebagai inovasi terbaru yang membantu sistem manajemen properti Anda. Yuk segera hubungi kami untuk informasi lebih lanjut!
Baca juga: Apa itu Manajemen Aset, Tujuan, Siklus & Manfaat bagi Bisnis