Berikut adalah pengertian, cara kerja, dan bagaimana cara merawat trash chute di dalam gedung apartemen yang akan diulas oleh Blog Nimbus9. Baca terus, ya!
Menciptakan lingkungan apartemen yang aman dan nyaman merupakan impian dari setiap manajemen pengelola dan juga penghuni.
Ada banyak aspek yang harus dikelola oleh manajemen apartemen untuk menciptakan lingkungan yang bersih, salah satunya adalah pengelolaan tempat pembuangan sampah.
Pengelolaan sampah yang efisien dan higienis menjadi tantangan tersendiri bagi gedung-gedung bertingkat, seperti apartemen, perkantoran dan hotel.
Cara konvensional yang mengharuskan penghuni membawa sampah mereka ke tempat penampungan dianggap tidak praktis dan meningkatkan risiko penyebaran bau serta kontaminasi.
Oleh sebab itu, trash chute hadir sebagai solusi untuk pembuangan sampah yang lebih efektif. Yuk, pelajari selengkapnya mengenai tempat sampah di gedung bertingkat berikut.
Baca Juga: 10 Hal yang Harus Dipertimbangkan Sebelum Membeli atau Menyewa Apartemen
Apa itu Trash Chute?
Secara sederhana trash chute atau corong sampah adalah saluran pembuangan sampah yang biasanya digunakan pada gedung-gedung bertingkat seperti apartemen, perkantoran, dan hotel.
Trash chute berbentuk seperti corong yang memanjang dari lantai paling atas ke tempat penampungan sampah yang ada di lantai bawah.
Selain itu, corong sampah juga dilengkapi dengan sistem ventilasi untuk mengurangi bau yang mungkin timbul dari sampah.
Tempat sampah di gedung bertingkat ini dirancang dengan fitur keamanan untuk mencegah kebakaran, seperti pintu tahan api dan penyiram otomatis (sprinkler).
Keamanan trash chute atau corong sampah, sudah diatur dalam Permen PUPR No. 26/PRT/M/2008 tentang Persyaratan Teknis Sistem Proteksi Kebakaran pada Bangunan Gedung dan Lingkungan.
Kemudian diperkuat dalam Permen PUPR No. 14/PRT/M/2017 tentang Kemudahan Persyaratan Pembangunan Gedung.
Dengan menggunakan trash chute, proses pembuangan sampah menjadi lebih mudah, higienis, dan efisien.
Baca Juga: Ini 8 Daftar Biaya Tinggal di Apartemen, Wajib Dicatat!
Bagaimana Cara Kerja Trash Chute?
- Masukkan sampah melalui pintu trash chute yang sudah tersedia di setiap lantai. Penghuni membuang sampah secara mandiri dengan memasukkan sampah ke dalam pintu corong.
- Selanjutnya, sampah yang masuk melalui pintu tersebut akan jatuh menuju tempat penampungan di bagian bawah gedung. Trash chute biasanya terbuat dari pipa baja atau stainless steel yang tahan api dan dirancang untuk menahan beban sampah.
- Kemudian, sampah yang jatuh akan dikumpulkan di tempat penampungan, seperti kontainer besar atau kompaktor sampah. Setelah itu, sampah akan dikelola lebih lanjut baik itu diangkut ke tempat pembuangan akhir (TPA) atau didaur ulang sesuai jenisnya.
Baca Juga: Simulasi Kebakaran di Apartemen: Seberapa Pentingnya?
Cara Melakukan Maintenance Trash Chute
Melakukan perawatan atau maintenance pada trash chute adalah langkah penting untuk memastikan sistem pengelolaan sampah tetap berjalan efisien, aman, dan higienis. Berikut adalah langkah-langkah penting dalam melakukan maintenance tempat sampah di gedung bertingkat.
Pemeriksaan Rutin
Langkah pertama dalam maintenance corong sampah adalah melakukan pemeriksaan rutin. Inspeksi visual dilakukan untuk mendeteksi potensi masalah seperti penyumbatan, kebocoran, atau kerusakan pada pintu masuk dan saluran pembuangan.
- Periksa pintu masuk (hatch): Pastikan pintu dapat tertutup dengan rapat dan berfungsi dengan baik. Segel pintu harus dalam kondisi baik untuk mencegah bau dan mencegah kebakaran menyebar.
- Cek ventilasi: Apakah ventilasi di dalam sistem trash chute berfungsi dengan baik untuk menghindari penumpukan gas dan bau. Pastikan tidak ada penyumbatan pada sistem ventilasi.
Pembersihan Berkala
Pembersihan secara berkala diperlukan untuk mencegah penumpukan kotoran, lemak, dan sampah yang menempel pada dinding chute.
- Pertama, gunakan penyemprot tekanan tinggi untuk membersihkan dinding bagian dalam chute dari kotoran yang menempel.
- Selanjutnya jangan lupa untuk gunakan desinfektan untuk membunuh kuman dan bakteri. Ini sangat penting untuk menjaga kebersihan dan mencegah penyebaran penyakit.
- Setelah pembersihan, tambahkan deodorisasi untuk menghilangkan bau yang tertinggal. Beberapa sistem corong sampah menggunakan dispenser otomatis yang menyemprotkan wewangian atau disinfektan secara berkala.
Pemeriksaan Sistem Pengaman
Trash chute biasanya dilengkapi dengan fitur keamanan seperti pintu kedap api atau sistem sprinkler. Pastikan semua fitur keamanan bekerja dengan baik, terutama sistem penyiram otomatis (sprinkler) dan alarm kebakaran. Setiap kerusakan atau kegagalan pada sistem ini harus segera diperbaiki.
- Uji sprinkler: Sistem sprinkler harus diuji secara berkala untuk memastikan bahwa sistem ini akan bekerja dengan baik jika terjadi kebakaran.
- Periksa alat pemadam api: Selain sprinkler, pastikan ada alat pemadam api yang siap digunakan di area penampungan sampah, dan alat ini berfungsi dengan baik.
Sebaiknya, lakukan pemeliharaan trash chute secara rutin setiap bulan sekali atau bahkan lebih rutin jika terdapat banyak penghuni di dalam gedung tersebut.
Agar lebih mudah dalam memantau riwayat pemeriksaan serta pembersihan, sebaiknya pihak manajemen gedung menggunakan software properti manajemen seperti Nimbus9.
Software Nimbus9 memiliki fitur-fitur untuk mendukung pengelolaan gedung lebih efektif dan efisien. Pelajari software lengkap penunjang pengelolaan gedung masa kini di sini.