Mengelola kegiatan operasional properti secara efisien membutuhkan bantuan teknologi digital seperti properti manajemen sistem (PMS).
Namun, meski sudah menggunakan sistem PMS yang menawarkan berbagai kemudahan, kesalahan penggunaan masih saja sering terjadi.
Beberapa kesalahan bisa saja berakibat fatal bagi operasional atau bahkan merugikan perusahaan.
Untuk memaksimalkan penggunaan sistem properti manajemen, mari pelajari apa saja kesalahan umum yang sering dilakukan dan bagaimana cara menghindarinya.
Di bawah ini Blog Nimbus9 akan menjabarkan beberapa kesalahan yang sering terjadi dalam penggunaan properti manajemen sistem.
Baca Juga: Cloud PMS (Property Management System): Pengertian, Manfaat, Contoh
1. Pemilihan Software yang Tidak Sesuai dengan Kebutuhan Bisnis
Memilih software PMS yang tidak sesuai dengan kebutuhan spesifik bisnis merupakan salah satu kesalahan umum yang sering terjadi. Beberapa software mungkin terlalu kompleks atau terlalu sederhana untuk skala bisnis tertentu.
Untuk menghindari kesalahan ini, sebaiknya lakukan riset mendalam sebelum membeli, identifikasi fitur yang dibutuhkan, dan pilih software yang fleksibel serta mampu beradaptasi dengan perkembangan bisnis.
Salah satu rekomendasi software properti manajemen sistem yang bisa Anda gunakan adalah Nimbus9. Aplikasi Nimbus9 merupakan software pengelolaan properti yang sudah terintegrasi dengan sistem akuntansi dan manajemen tenant.
Nimbus9 PMS sudah menggunakan sistem cloud sebagai pusat server untuk mengelola data pengguna secara digital, sehingga memudahkan akses kapan dan dimana saja.
Jika masih terdapat pertanyaan lainnya seputar Nimbus9, tanyakan lebih lanjut kepada tim ahli kami secara gratis di sini!
2. Kurangnya Pemahaman dan Pelatihan dalam Penggunaan Sistem
Sistem yang canggih tidak akan maksimal jika pengguna tidak memahami cara menggunakannya. Kurangnya pemahaman serta pelatihan dapat mengakibatkan kesalahan dalam operasional.
Oleh sebab itu, pastikan staff dan manajemen properti mendapatkan pelatihan yang cukup mengenai fitur dan fungsi dari PMS yang digunakan. Investasi dalam pelatihan awal akan menghasilkan penggunaan software yang lebih optimal dan mengurangi potensi kesalahan.
Baca Juga: Apa Saja Fitur Utama dalam Aplikasi Property Management System
3. Tidak Memperbaharui Sistem
Seiring berjalannya waktu, sistem properti manajemen harus diperbarui untuk menjaga keamanan dan fungsionalitasnya. Jika tidak diperbarui secara berkala, risiko keamanan lebih rentan terhadap serangan siber.
Selain itu, performa software akan menurun dan mengakibatkan proses serta pengelolaan data menjadi lambat. Oleh sebab itu, pastikan Anda selalu memperbarui sistem sesuai dengan versi terbaru untuk memastikan software tetap efisien dan aman.
4. Mengabaikan Backup Data Cadangan
Kehilangan data akibat kesalahan teknis, kerusakan sistem, atau serangan siber dapat menyebabkan masalah, baik dari segi operasional dan bisnis.
Dengan melakukan backup secara berkala, perusahaan dapat memastikan bahwa semua data dapat dipulihkan ketika terjadi masalah.
Pastikan Anda memiliki sistem backup data otomatis atau manual yang terjadwal, dan simpan cadangan tersebut di tempat yang aman.
Baca Juga: 7 Tips Memilih Aplikasi Properti Manajemen Terbaik
5. Tidak Memanfaatkan Fitur yang Tersedia
Banyak software properti manajemen yang sudah dilengkapi dengan berbagai fitur untuk memudahkan kegiatan operasional. Namun, biasanya pengguna hanya memanfaatkan fitur dasarnya saja. Hal ini terjadi karena kurangnya pemahaman tentang semua fitur yang tersedia di dalam sistem.
Untuk memaksimalkan penggunaan software properti manajemen, sangat penting bagi pengguna untuk mengeksplorasi semua fitur yang ditawarkan. Sehingga bisa membantu dalam memaksimalkan kinerja dan produktivitas bisnis.
