Pemeliharaan gedung merupakan aspek vital dalam menjaga keberlangsungan fungsi dan kenyamanan sebuah bangunan.
Salah satu metode yang umum diterapkan adalah corrective maintenance, atau pemeliharaan korektif.
Artikel ini akan membahas secara lengkap mengenai apa itu corrective maintenance, kapan perlu dilakukan, serta manfaatnya dalam pengelolaan gedung secara profesional.
Baca Juga: Apa Itu Building Maintenance? Kenali Jenis-Jenis dan Manfaatnya
Apa Itu Corrective Maintenance?
Corrective maintenance adalah tindakan perbaikan yang dilakukan setelah suatu peralatan, sistem, atau bagian dari bangunan mengalami kerusakan atau tidak berfungsi sebagaimana mestinya.
Pemeliharaan ini bersifat reaktif, yang artinya tindakan dilakukan setelah terjadi masalah.
Contoh sederhana dari corrective maintenance dalam konteks gedung misalnya adalah perbaikan AC yang tidak dingin, penggantian lampu yang mati, atau perbaikan pompa air yang rusak.
Berbeda dengan preventive maintenance (pemeliharaan pencegahan) yang bersifat rutin dan terjadwal, corrective maintenance lebih fokus pada penanganan kerusakan yang telah terjadi.
Baca Juga: Apa Itu Building Maintenance? Kenali Jenis-Jenis dan Manfaatnya
Kapan Corrective Maintenance Dilakukan?
Corrective maintenance dilakukan saat:
- Sistem atau peralatan tidak berfungsi sebagaimana mestinya
- Terjadi kerusakan mendadak
- Komponen bangunan menurun performanya secara signifikan
- Terdapat laporan kerusakan dari penghuni atau tim teknis
Meskipun corrective maintenance terlihat seperti solusi jangka pendek, dalam banyak kasus hal ini sangat krusial untuk mencegah kerusakan yang lebih parah dan menjaga kelangsungan operasional gedung.
Baca Juga: Pentingnya Melakukan Preventive Maintenance Secara Rutin
Manfaat Corrective Maintenance dalam Pemeliharaan Gedung
Berikut beberapa manfaat utama corrective maintenance bagi pengelolaan gedung:
1. Penanganan Cepat terhadap Masalah
Dengan corrective maintenance, kerusakan dapat segera ditangani agar tidak mengganggu kenyamanan penghuni atau operasional gedung.
2. Mengurangi Downtime
Perbaikan yang cepat dapat menghindari downtime berkepanjangan pada sistem penting seperti lift, listrik, atau sistem HVAC.
3. Efisien dalam Biaya Jangka Pendek
Jika dilakukan dengan tepat, corrective maintenance bisa lebih hemat dibandingkan perawatan rutin terhadap peralatan yang sebenarnya masih dalam kondisi baik.
4. Fleksibilitas Operasional
Pemeliharaan jenis ini memberikan fleksibilitas karena tidak perlu jadwal tetap. Tim teknis dapat langsung fokus pada area yang memang membutuhkan perhatian.
Baca Juga: Apa Itu Predictive Maintenance dan Mengapa Penting bagi Bisnis Properti?
Risiko dan Tantangan Corrective Maintenance
Meski memiliki manfaat, corrective maintenance juga memiliki beberapa tantangan, seperti:
- Biaya mendadak: Kerusakan besar bisa menyebabkan biaya tinggi yang tidak terduga.
- Downtime operasional: Jika kerusakan terjadi pada sistem vital, operasional bisa terganggu.
- Ketergantungan jangka panjang: Terlalu mengandalkan corrective maintenance tanpa preventive plan bisa menurunkan umur bangunan.
Corrective maintenance adalah bagian penting dalam siklus pemeliharaan gedung. Meskipun bersifat reaktif, metode ini tetap dibutuhkan untuk menangani kerusakan yang tidak terduga.
Namun, untuk hasil maksimal, corrective maintenance sebaiknya dikombinasikan dengan strategi pemeliharaan lainnya agar kondisi gedung tetap optimal dan umur bangunan lebih panjang.
Gunakan aplikasi pemeliharaan gedung seperti Nimbus9 untuk membantu mendokumentasikan, menjadwalkan, dan menindaklanjuti laporan kerusakan dengan lebih efisien.
Selain itu, aplikasi Nimbus9 juga memudahkan tim operasional dalam mencatat laporan kerusakan dan menugaskan teknisi secara cepat melalui sistem digital.
Segera konsultasikan kebutuhan gedung Anda dengan Nimbus9 di sini.