Jika Anda bekerja dalam industri manufaktur atau properti, ducting adalah istilah yang mungkin sudah terasa familiar.
Secara mendasar, ducting adalah sistem yang berperan untuk mengatur distribusi saluran udara menuju suatu tempat.
Penggunaan ducting sendiri memanfaatkan beragam jenis material sesuai dengan udara yang disalurkan.
Apabila Anda masih cukup asing dengan apa itu ducting, yuk langsung saja simak pembahasan selengkapnya pada artikel di bawah ini.
Apa itu Ducting?
Dalam dunia manufaktur dan pergudangan, ducting adalah media yang membantu mengatur sirkulasi untuk menyalurkan udara maupun material-material halus lainnya ke arah tertentu.
Singkatnya, ducting adalah suatu sistem yang berfungsi untuk mendistribusikan saluran udara.
Pada sebuah bangunan seperti gedung atau perhotelan, fungsi ducting adalah sebagai pendukung sistem HVAC atau heating, ventilation, and air-conditioning untuk menyalurkan serta memindahkan udara.
Sementara, pada industri manufaktur, fungsi ducting adalah untuk mendistribusikan bahan baku halus.
Ducting sendiri biasanya berupa pipa atau kotak memanjang, di mana pada beberapa titik dipasang sebuah clean hole sebagai media pembersih.
Umumnya, clean hole tersebut diletakkan pada bagian lekukan, seperti di area tee, elbow, atau lokasi yang rentan mengalami penyumbatan.
Adapun manfaat utama dari ducting adalah untuk menciptakan area kerja atau lingkungan yang aman dan nyaman.
Komponen Sistem Ducting
Nah, dalam perancangan sistem ducting, biasanya terdapat sejumlah komponen utama, di antaranya:
1. Air Handling Unit (AHU)
Air handling unit atau juga disebut sebagai air handler merupakan sebuah alat yang berfungsi untuk mengirimkan atau memindahkan udara dalam sistem HVAC (heating, ventilation, and air-conditioning)
Secara umum, air handler berupa kotak dari bahan metal yang memuat blower, ruangan penyaring udara, elemen pemanas dan pendingin, pengatur api pemanas, hingga peredam suara.
Baca juga: Keuntungan & Pentingnya Pemeliharaan Preventif Secara Rutin
2. Ducting
Ducting adalah salah satu komponen utama dalam sistem penyaluran udara. Ducting berfungsi sebagai media untuk mendistribusikan udara dari AHU ke ruangan-ruangan lain.
Ducting sendiri biasanya berbentuk segi empat, lingkaran, atu oval, tergantung jenis kebutuhan maupun fungsinya. Namun, jenis yang paling sering dipakai ialah ducting segi empat.
Bila dilihat berdasarkan konstruksinya, ducting terbagi menjadi dua kategori, yakni rigit (kaku) dan fleksibel.
Sementara, bila berdasarkan bahan, ducting bisa berupa aluminium, baja lapis seng (BJLS), atau polypropylene (PVC).
Adapun cara menghitung ukuran ducting adalah disesuaikan dengan sistem atau fungsi saluran, jenis udara, maupun panjang dari kedua sisinya.
Misalkan, kecepatan saluran ialah kurang dari 12m/s, maka ducting menggunakan material baja lapis seng (BJLS).
Lalu, ukuran ketebalan BJLS menyesuaikan besaran ducting. Berikut parameternya.
Sumber: pengadaanbarang
3. Grille
Lalu ada pula grille, yaitu bagian dari sistem pengkondisian udara. Secara umum, grille dalam HVAC berfungsi sebagai lubang kembali (exhaust air inlets) menuju ducting.
4. Diffuser
Komponen terakhir dari ducting adalah diffuser. Komponen ini diperuntukkan sebagai sistem pemanasan, pengkondisian udara, maupun ventilasi. Dalam sistem HVAC, diffuser bisa berupa udara sepenuhnya maupun campuran antara udara dan air.
Fungsi Ducting
Secara umum, beberapa fungsi ducting dalam dunia manufaktur maupun pergedungan, di antaranya:
- Media untuk menyalurkan asap dari proses pembakaran dan membuangkan ke area bebas.
- Media untuk menyalurkan debu kotoran dari proses mesin operator sehingga area tersebut tidak berasap atau berpolusi.
- Media untuk menyalurkan asap dari proses memasak sehingga tidak mengganggu orang-orang di sekitar.
- Media untuk menyalurkan hawa panas dari suatu area mesin ke area bebas.
Baca juga: 9 Cara Merawat AC Rumah Agar Awet dan Tidak Gampang Rusak
Jenis-Jenis Material Ducting
Penggunaan ducting biasanya memanfaatkan berbagai jenis material, di mana material tersebut disesuaikan dengan udara atau proses yang dilakukan.
Pasalnya, setiap material akan mempengaruhi suhu udara selama dalam saluran hingga akhirnya sampai pada titik keluar.
Adapun jenis-jenis material ducting adalah sebagai berikut.
1. Ducting BJLS (Baja Lapis Seng) Isolasi Luar
Ducting BJLS atau baja lapis seng isolasi luar salah satunya menggunakan material glass wool.
Jenis glass wool digunakan sebagai isolasi luar untuk menyelimuti ducting. Isolasi ini dapat disesuaikan dengan suhu udara yang akan disalurkan.
Semakin kecil temperatur udara (dingin) maka, semakin tebal pula isolasi glass wool yang diperlukan.
Umumnya, jenis glass wool yang kerap digunakan ialah ukuran 24Kg/m3 dengan ketebalan 25 mm.
2. Ducting BJLS (Baja Lapis Seng) Tanpa Isolasi
Lalu, ada pula ducting baja lapis seng tanpa isolasi yang biasanya digunakan untuk mendistribusikan udara tanpa perlu mempertahankan kestabilan suhunya
Jenis ini pada dasarnya berperan sebagai penyalur udara dari suatu area ke area lainnya. Atau bisa juga dari sejumlah lokasi menuju ke satu tujuan akhir.
3. Ducting BJLS (Baja Lapis Seng) Isolasi Luar Dalam
Jenis ducting lainnya adalah ducting baja lapis seng isolasi luar dan dalam.
Ducting jenis ini dimanfaatkan untuk meminimalisir kemungkinan adanya kebocoran hawa dingin sepanjang proses penyaluran udara.
Demikian pembahasan mengenai apa itu ducting, komponen, fungsi, hingga jenis-jenisnya.
Bagi pergudangan maupun perhotelan, ducting adalah sebuah sistem penyaluran udara untuk membantu menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman bagi penghuninya.
Berbicara mengenai gedung atau hotel, Anda juga bisa melakukan manajemen properti dengan memanfaatkan aplikasi Nimbus9.
Melalui Nimbus9, Anda pun jadi lebih mudah dalam memantau pemeliharaan gedung dari segala aspek, termasuk keamanan, kebersihan, pest control, K3, teknikal, hingga parkir sekalipun.
Yuk hubungi tim kami untuk informasi lebih lanjut!
Baca juga: Kenali Fungsi dan Jenis-jenis APAR (Alat Pemadam Api Ringan)