Ketika Anda berada di dalam sebuah gedung mall, perkantoran, maupun apartemen, umumnya Anda akan menemukan suatu alat yang dinamakan dengan hydrant. Hydrant adalah salah satu jenis sistem pemadam kebakaran.
Dikarenakan fungsi hydrant adalah untuk mencegah terjadinya kebakaran, maka perancangannya harus dirancang sedemikian rupa di lokasi yang tepat agar mudah dilihat dan dijangkau. Lalu bagaimana cara kerja alat ini? Yuk pahami dalam penjelasan berikut.
Apa itu Hydrant?
Pengertian hydrant adalah sistem perlengkapan pemadam kebakaran menggunakan media air. Perlengkapan ini harus ada di setiap tempat umum, termasuk sekolah, pasar, rumah sakit, hotel, pusat perbelanjaan, perkantoran, dan berbagai tempat lainnya.
Pemasangan hydrant adalah hal yang perlu diatur dengan baik. Hydrant harus sebisa mungkin mencakup seluruh area gedung jika sewaktu-waktu terjadi kebakaran.
Itulah mengapa sistem fire hydrant termasuk ke dalam proteksi untuk kebakaran berskala besar.
Komponen pada Hydrant dan Fungsinya
Kali ini, kita akan membahas tentang prinsip kerja hydrant pada gedung. Adapun beberapa komponen dalam hydrant beserta fungsinya ialah sebagai berikut.
1. Reservoir
Komponen pertama pada hydrant adalah reservoir atau tempat penyimpanan air. Sesuai namanya, komponen ini berfungsi sebagai tempat untuk menampung air yang dibutuhkan dalam memadamkan api.
Reservoir hydrant umumnya berbentuk tangki dan mampu menampung air dengan kapasitas besar, tergantung kebutuhan berdasarkan luas gedung tersebut.
Penyimpanan air ini juga harus didukung dengan sistem pengisian otomatis yang tersambung pada sumber air pada gedung. Misalnya pengisian air dapat diambil dari clean water tank dengan bantuan pompa.
2. Hydrant Pump
Komponen berikutnya dari sistem hydrant adalah hydrant pump, di mana alat ini berfungsi mengalirkan air yang berasal dari reservoir menuju masing-masing bagian sistem pemadam kebakaran.
Jenis pompa hydrant tersebut di antaranya ialah jockey pump hydrant, electrical pump, dan diesel pump.
Instalasi pompa hydrant ini umumnya terhubung melalui pipa header. Selain itu juga pressure tank serta pressure switch yang berfungsi mengaktifkan pompa secara otomatis.
Pada hydrant pump, terdapat panel kontrol di mana berguna untuk mengontrol pompa dan mengetahui status serta kondisi pompa.
Adapun penjelasan prinsip kerja masing-masing pompa hydrant adalah sebagai berikut.
– Jockey Pump Hydrant
Jockey pump hydrant adalah pompa yang memiliki fungsi sebagai penggerak awal ketika stop valve hydrant terbuka.
Selain itu, pompa ini juga berfungsi untuk mendorong saat tekanan air pada pipa hydrant berkurang.
Fungsi lainnya ialah menstabilkan tekanan air pada instalasi pipa jenis wet riser system. Adapun jockey pump hydrant adalah bekerja berdasarkan tekanan air dalam pipa hydrant yang diatur oleh pressure switch.
– Electric Pump Hydrant
Fungsi hydrant jenis electric adalah sebagai pendorong lanjutan jika tekanan air yang dipompa jockey pump berkurang.
Artinya, pompa ini bekerja apabila pompa jockey tidak mampu lagi memasok air yang cukup ke dalam unit instalasi pipa hydrant.
Sama seperti jockey, electric pump hydrant juga dikontrol oleh pressure switch, namun dengan tekanan berbeda.
– Diesel Pump Hydrant
Terakhir adalah diesel pump hydrant. Pompa ini bekerja apabila jockey pump dan electric pump berhenti mensuplai air.
Saat kondisi kebakaran terlalu besar, maka hal tersebut menyebabkan aliran air menuju sistem hydrant dan sistem sprinkler hanya akan dipompa oleh diesel pump.
Ini dikarenakan pompa sebelumnya tidak bisa aktif akibat aliran listrik yang pasti selalu dipadamkan.
Diesel pump hanya dapat aktif secara otomatis bergantung pada tekanan yang dibaca oleh pressure switch. Panel kontrol akan mengatur starting diesel pump.
Perbedaan antara pompa ini dengan dua pompa sebelumnya ialah dari segi tenaganya. Bila jockey dan electric pump tidak bisa bekerja tanpa listrik, maka diesel pump sebaliknya.
Pompa ini menggunakan tenaga mesin diesel, sehingga tidak memerlukan listrik, melainkan bahan bakar sendiri untuk dapat bekerja.
Baca juga: Kenali Fungsi dan Jenis-jenis APAR (Alat Pemadam Api Ringan)
3. Instalasi Fire Hydrant System
Selanjutnya guna menyalurkan air dari tempat penyimpanan menuju kotak hydrant, hydrant pillar, dan sistem sprinkler di seluruh area gedung diperlukan sistem instalasi pemipaan.
Instalasi tersebut tentunya memiliki ukuran diameter bervariasi antara pipa distribusi induk dan pipa sub distribusi.
4. Unit Penurunan Tekanan
Komponen selanjutnya dari sistem hydrant adalah unit penurunan tekanan atau pressure reducing valve.
Unit ini berfungsi menjaga tekanan air pada pipa pendistribusian supaya tetap stabil sampai menuju masing-masing bagian hydrant.
5. Hydrant Box
Hydrant box atau kotak hydrant adalah komponen penting yang berfungsi untuk mengatasi kebakaran secara manual.
Selain itu, kotak ini juga berguna sebagai tempat penyimpanan peralatan pemadam kebakaran yang harus selalu siap sedia jika diperlukan. Kotak hydrant biasanya terdapat di setiap lantai gedung dengan beberapa zona.
Hydrant box terdiri dari:
- 1 unit break glass fire alarm
- 1 unit alarm bell
- 1 unit emergency phone socket
- 1 unit lampu indikator
- Sebuah konektor dan stop valve berukuran 1 ½
- Sebuah konektor dan stop valve berukuran 2 ½
- 1 roll hydrant hose dengan panjang setidaknya 30 meter
- Sebuah nozzle
6. Hydrant Pillar
Anda pasti juga sering menemukan hydrant pillar di luar gedung. Fungsi pilar hydrant adalah sebagai output yang menyambungkan suplai air bertekanan dari tangki ke peralatan pemadam kebakaran, misal selang.
Baca juga: Panduan Instalasi Rumah Tangga yang Tepat dan Aman
7. Siamese Connection
Jika kebakaran yang terjadi terlalu besar dan berlangsung lama, maka terdapat kemungkinan pasokan air pada tangki hydrant akan habis.
Guna mengatasi hal tersebut, maka siamese connection akan digunakan sebagai tempat guna menyalurkan air dari mobil pemadam kebakaran menuju sistem hydrant sehingga hydrant tetap bekerja sesuai fungsinya untuk memadamkan api.
Lalu air yang disalurkan menuju siamese dapat langsung dialirkan kembali menuju sistem instalasi pipa yang mengarah pada output hydrant seperti kotak hydrant, hydrant pillar, dan sistem sprinkler.
Siamese juga terhubung dengan check valve guna menghindari aliran balik air yang berasal dari dalam gedung.
8. Sistem Fire Sprinkler
Komponen sistem fire sprinkler pada hydrant adalah berfungsi untuk mengatasi kebakaran secara otomatis di setiap ruangan melalui head sprinkler.
Cara kerjanya ialah apabila terdeteksi adanya kebakaran, sistem akan mengeluarkan air guna memadamkan api lalu membunyikan alarm.
Tiap-tiap head sprinkler terpasang sensor yaitu glass bulb di mana di dalamnya terdapat cairan yang peka terhadap panas.
Jika suhu ruangan meningkat drastis melebihi batas normal, maka cairan akan memuai sehingga memecahkan tabung gelas tersebut. Alhasil keluarlah air dari head sprinkler.
Air dari sprinkler adalah air yang dipompa oleh pompa hydrant dari reservoir. Masing-masing head sprinkler beroperasi secara mandiri, sehingga jika terjadi kebakaran pada suatu tempat, maka hanya head sprinkler di area kebakaran saja yang aktif, sementara lainnya tidak.
9. Fire Alarm System
Sesuai namanya, fire alarm system adalah sistem yang terdiri dari detektor kebakaran sehingga berfungsi memberi tahu dengan cepat jika terjadi kebakaran.
Dengan begitu, petugas pemadam kebakaran bisa segera melakukan tindakan pemadaman guna mencegah api semakin besar.
Itu dia penjelasan lengkap seputar sistem hydrant. Perlengkapan ini merupakan bagian penting dari keamanan sebuah gedung yang tak boleh disepelekan oleh pemilik gedung.
Anda dapat menggunakan bantuan Nimbus9 aplikasi pengelolaan gedung untuk memantau sistem keamanan gedung lebih efektif. Aplikasi ini mempunyai modul keselamatan yang secara efektif menegakkan kesehatan, keselamatan, dan lingkungan properti Anda.
Dengan aplikasi Nimbus9, pengelolaan properti Anda akan jauh lebih mudah dan efisien. Download sekarang juga di Play Store maupun App Store.
Baca juga: Mengenal Apa itu HSE, Fungsi Bagi Perusahaan & Penerapannya