Lompat ke konten
Beranda » Marketing Funnel: Pengertian, Tahapan dan Strategi Penerapan

Marketing Funnel: Pengertian, Tahapan dan Strategi Penerapan

marketing funnel

Marketing funnel adalah strategi yang dilakukan para pelaku bisnis untuk memahami bagaimana “petualangan” calon konsumen.

Mulai dari kesadarannya akan suatu produk hingga memutuskan untuk membelinya.

Adanya marketing funnel bisa membantu perusahaan Anda dalam meningkatkan pelayanan pelanggan

Dan juga, menyusun strategi terbaik dalam bisnis. Nah, untuk lebih memahaminya, yuk simak artikel berikut ini sampai tuntas.

Apa itu Marketing Funnel?

Dalam kegiatan bisnis, marketing funnel adalah teknik yang digunakan untuk mengetahui langkah konsumen dalam pembelian suatu produk. 

Alurnya berawal dari ketika calon pelanggan mengenali barang atau jasa yang ditawarkan hingga membelinya.

Cara kerja marketing funnel sendiri seperti corong di mana prosesnya bisa dilihat dalam situs yang diakses oleh pengguna sehari-hari. 

Langkah-langkahnya dapat diamati dengan cara mengikuti arah dari kegiatan pembelian itu sendiri.

Salah satu contoh marketing funnel adalah tahapan proses pembelian apartemen di suatu pameran properti. 

Biasanya dari 300 pengunjung pameran akan didapatkan 100 calon pelanggan yang benar-benar berkonsultasi dengan agen properti.

Dari 100 calon pelanggan akan tersaring sekitar 50 orang yang memutuskan untuk membeli properti tersebut. 

Penyaringan konsumen dengan metode funnel inilah penentu dari efektifitas kegiatan pemasaran suatu produk.

Tujuan Marketing Funnel

Agar penjualan produk meningkat, maka perlu diterapkan teknik pemasaran yang tepat.

Oleh karena itu, penyaringan pelanggan dalam kegiatan pemasaran diperlukan supaya didapatkan pemetaan akurat untuk aktivitas penjualan produk.

Di samping pemetaan pelanggan, marketing funnel adalah teknik tepat untuk membenahi komunikasi dalam suatu bisnis. 

Setiap departemen dapat menyelaraskan visi dan menjalankannya sesuai dengan kebutuhan usaha tersebut.

Dengan menggunakan penyaringan pelanggan dalam kegiatan pemasaran, suatu usaha dapat memprediksi pendapatan penjualan.

Hal tersebut bisa dilihat dari tahapan pengalaman konsumen sebagai acuan dalam perkiraan hasil pembelian produk.

Perbedaan Marketing Funnel dan Sales Funnel

Setelah mengenal apa itu marketing funnel, perlu diketahui informasi tentang tahapan penyaringan lanjutan dalam kegiatan pemasaran produk. 

Sales funnel memang hampir terdengar sama dengan metode penyaringan pemasaran, namun sebenarnya berbeda.

Tahapan dalam penyaringan secara marketing dan sales secara umum memang sama. 

Dimulai dari memberikan awareness atau kesadaran akan produk, pertimbangan interest, menelusuri intent, melakukan evaluasi, hingga pembelian produk. 

Dalam penerapannya, marketing funnel fokus pada tahapan awal pemasaran. 

Biasanya penyaringan dilakukan dengan cara menarik perhatian pelanggan, meneliti kebutuhan mereka, menambahkan tingkat kesadaran kepada calon konsumen, dan lain sebagainya.

Adapun sales funnel lebih fokus kepada tahapan akhir dalam kegiatan penyaringan.

Jika calon pelanggan sudah didapat, maka peran sales funnel di sini adalah sebagai agen terakhir dalam memastikan terjadinya proses pembelian produk.

Baca juga: Apa itu CRM, Manfaat, dan Strateginya dalam Membangun Bisnis 

Urutan Marketing Funnel AIDA

Terdapat beberapa macam tahapan penyaringan dalam kegiatan pemasaran produk. Salah satunya adalah teknik funnel AIDA. 

Metode ini ditemukan pada abad ke-20 oleh Elias St. Elmo Lewis. Adapun urutan marketing funnel AIDA adalah:

1. Awareness

Mengenalkan produk kepada pelanggan penting dalam kegiatan pemasaran. Untuk itu, pada tahap awal diperlukan promosi yang dapat menyaring calon pelanggan. 

Caranya dapat dilakukan dengan memasang reklame atau iklan di tempat umum maupun media sosial.

2. Interest

Pada tahap ini, hal yang perlu dilakukan adalah memberikan informasi sebanyak mungkin kepada calon pelanggan. 

Tim pemasaran dapat melakukannya dengan menjabarkan detail produk beserta fiturnya serta manfaat dan keunggulannya.

3. Desire

Urutan selanjutnya adalah melakukan pendekatan kepada pelanggan sehingga mereka tertarik untuk membeli produk. 

Untuk itu, bisa dilakukan pemasaran konten ataupun sharing review produk dengan konsumen yang tertarik.

4. Action

Tahapan terakhir dalam metode AIDA adalah mendorong pelanggan untuk membeli produk. 

Pada tahap ini, pelanggan sudah tertarik untuk melakukan pembelian. Namun pihak pemasaran perlu mendorong mereka supaya menyelesaikan proses pembayaran.

Urutan Marketing Funnel TOFU-MOFU-BOFU

Jika dibandingkan dengan metode AIDA, penerapan urutan marketing funnel TOFU-MOFU-BOFU didasarkan pada tiga macam pembagian. 

Terdapat tahapan atas, tengah, dan bawah dalam metode ini. Adapun urutan penyaringannya adalah:

1. Top of Funnel

Langkah awal dalam urutan marketing funnel adalah meningkatkan awareness produk kepada calon pelanggan. 

Hal ini bisa dilakukan dengan memasang iklan di berbagai macam media maupun melakukan pendekatan dengan pihak Public Relation.

2. Middle of Funnel

Dalam urutan berikutnya, consideration dan conversion perlu dilakukan untuk menarik pelanggan membeli produk yang ditawarkan. 

Dengan kata lain, diperlukan pertimbangan supaya calon pelanggan mantap melakukan pembelian.

Untuk penerapannya sendiri, dapat dilakukan dengan memberikan kemudahan akses dalam pemberian informasi secara publik. 

Di samping itu, diperlukan untuk memaparkan keunggulan produk secara detail agar calon pelanggan tertarik membeli produk.

3. Bottom of Funnel

Proses-proses dalam urutan terakhir metode penyaringan ini adalah activation, loyalty, dan advocacy

Untuk melaksanakan tahapan akhir ini, dibutuhkan sistem pembelian yang mudah dan efektif. Dengan begitu, pelanggan bisa melakukan proses pembelian dengan nyaman.

Setelah itu, penting untuk memberikan diskon khusus atau bentuk penawaran menarik lainnya guna memastikan loyalty dari pelanggan. 

Dengan cara ini, pelanggan akan merasa diuntungkan, merasa terhubung dengan brand, dan akhirnya menjadi loyal customer.

Hal terakhir yang perlu dilakukan dalam penyaringan pemasaran ini adalah melakukan kegiatan advocacy

Untuk itu, penawaran menarik perlu diberikan agar pelanggan setia dapat merekomendasikan produk kepada orang lain dan mengajak mereka untuk membelinya.

Manfaat Marketing Funnel

Setelah mengetahui apa itu marketing funnel, maka saatnya mengenal manfaat dari metode ini sendiri. 

Dengan memberlakukan teknik marketing berdasarkan corong ini, pemilik bisnis dapat menjalankan kegiatan pemasaran dengan efektif. Adapun dari metode penyaringan ini adalah:

  • Membantu memahami strategi mana yang bisa diterapkan
  • Merencanakan kegiatan pemasaran dengan efektif
  • Berperan sebagai bahan evaluasi pemasaran produk
  • Memberikan input dalam riset produk ke depannya
  • Lebih fokus ke tiap tahapan pemasaran

Nah, itulah penjelasan mengenai marketing funnel dan alasan kenapa Anda harus membuatnya demi kelancaran bisnis. 

Bukankah dengan memahami kebutuhan pelanggan, Anda jadi tahu bagaimana cara memberikan pelayanan terbaik?

Berbicara mengenai pelayanan, Nimbus9 sebagai aplikasi manajemen terintegrasi menyediakan fitur visitor management system.

Dengan fitur ini, pengunjung yang datang akan melakukan scan QR Code pada meja resepsionis, kemudian mengisi form dan upload foto serta kartu vaksin.

Setelah mengisi form, akan muncul QR code yang kemudian ditunjukkan ke petugas yang berjaga. Semua data pengunjung, waktu keluar -masuk dan kepentingannya dapat dilihat oleh manajer properti melalui aplikasi Nimbus9 secara real time.

Baca juga: Kenali Apa itu Customer Retention & Strategi Meningkatkannya