Lompat ke konten
Beranda » Apa itu Smoke Detector? Ini Dia Pengertian dan Fungsinya

Apa itu Smoke Detector? Ini Dia Pengertian dan Fungsinya

smoke detector adalah

Smoke detector adalah pendeteksi gumpalan asap berupa sensor yang bisa mengenali munculnya asap di sekitarnya. 

Bahkan, jika Anda merokok, maka asap yang ditimbulkan bisa terdeteksi oleh alat tersebut.

Memperhatikan kebutuhan pendeteksi asap cukup penting dalam sistem management building, maka risiko kebakaran bisa lebih diminimalisir, lantas, bagaimana cara kerja smoke detector? Yuk simak penjelasannya lebih lanjut dalam artikel berikut ini.

Apa Itu Smoke Detector?

Dalam manajemen gedung, penggunaan alat pendeteksi kebakaran sangat diperlukan. 

Oleh karena itu, smoke detector adalah instrumen penting bagi pencegahan dan penanggulangan insiden kebakaran yang dapat terjadi sewaktu-waktu di suatu bangunan.

Kegunaan smoke detector adalah untuk mendeteksi gumpalan asap yang berasal dari dalam gedung. 

Apabila terindikasi ada sumber kebakaran di suatu bangunan, maka pendeteksi asap akan bereaksi.

Sumber asap atau kebakaran sendiri beragam. Salah satu hal yang paling sering terjadi biasanya adalah sampah terbakar akibat puntung rokok. 

Di samping itu, detektor dapat mengidentifikasi asap dari malfungsi mesin, baik di gedung perkantoran atau perumahan.

Perbedaan Smoke Detector dan Fire Alarm

Manajemen pergedungan memerlukan instrumen penting untuk mendeteksi bahaya kebakaran. 

Untuk itu, biasanya terdapat fire alarm dan smoke detector dalam suatu gedung. Adapun peran kedua alat tersebut berbeda meskipun seringkali dianggap sama.

Prinsip Kerja Smoke Detector dan Fire Alarm

Berdasarkan prinsipnya, smoke detector adalah instrumen pendeteksi gumpalan asap di suatu gedung. 

Asap akan masuk ke dalam smoke chamber yang merupakan bagian dari mesin detektor. Jika asap melebihi ambang batas, rangkaian elektronik dalam detektor akan aktif.

Sistem alarm internal dalam detektor akan terpicu oleh asap dan menyampaikan peringatan ke fire alarm

Dengan adanya peringatan tersebut, pihak manajemen pergudangan dapat menanggulangi kerugian material maupun risiko korban jiwa apabila terjadi kebakaran.

Selain digunakan di area perkantoran, pendeteksi asap juga biasanya digunakan di hunian pribadi. 

Namun bentuknya berbeda dengan yang ada di gedung perkantoran. Biasanya detektor sudah dilengkapi dengan alarm dan sistemnya pun cenderung lebih sederhana.

Baca juga: Kenali Fungsi dan Jenis-jenis APAR (Alat Pemadam Api Ringan) 

Tipe-Tipe Smoke Detector

Untuk mendeteksi asap guna menghindari risiko kebakaran suatu bangunan dibutuhkan alat berupa pendeteksi asap. 

Seperti yang disebutkan sebelumnya, detektor di perkantoran biasanya berbeda sistemnya dengan jenis untuk hunian pribadi.

Lantas, apa saja sebenarnya tipe alat deteksi asap sendiri? 

Pembagian pendeteksi bahaya kebakaran ini didasarkan pada cara kerja dan metode deteksinya. Adapun beberapa macam smoke detector adalah:

1. Tipe Smoke Detector Berdasarkan Cara Kerjanya

Berdasarkan prinsipnya, smoke detector adalah alat deteksi asap yang berguna untuk menanggulangi risiko kebakaran dalam manajemen pergedungan. 

Oleh karena itu, penggunaannya sangat disarankan untuk gedung perkantoran.

Untuk mengetahui mana jenis smoke detector yang tepat bagi keperluan Anda, mari simak daftarnya di bawah ini:

1) Photoelectric Detector

Alat deteksi asap yang menggunakan sensor cahaya untuk mendeteksi api. 

Menggunakan sistem photoelectric, smoke detector jenis ini sangat sensitif sehingga partikel debu yang banyak bisa mengakibatkan alarm berbunyi.

2) Ionization Detector

Sebagai salah satu alat deteksi asap yang paling tua, ionization detector menggunakan sistem chamber

Untuk menggunakannya, pastikan mengganti baterai secara rutin agar alat deteksi dapat bekerja lebih efektif.

3) Dual System

Gabungan dari kedua smoke detector di atas, dual system memberikan keamanan lebih dengan memaksimalkan cara kerja sistem photoelectric dan ionization.

4) Video

Penemuan terbaru dari teknologi alat deteksi asap ini menggunakan teknologi kamera atau video guna memonitor ruangan selama 24 jam. 

Apabila asap terdeteksi, maka sinyal akan dikirim ke FACP dan diteruskan sesuai kode di control panel.

2. Tipe Smoke Detector Berdasarkan Cara Deteksi

Setiap alat pendeteksi asap ini memiliki cara deteksi tersendiri. Adapun dilihat berdasarkan metode deteksinya sebagai berikut.

1) 2 Wire

Alat deteksi asap ini bekerja menggunakan sistem dua kabel. Cara deteksinya menggunakan stainless steel inner housing dan sensor head

Jenis pendeteksi asap ini bisa digunakan di berbagai macam ruangan.

2) 4 Wire

Memiliki desain yang hampir sama dengan sistem dua kabel, alat deteksi ini cocok dipakai di berbagai ruangan. 

Cara integrasi smoke detector ini dengan sistem security ataupun automation panel pun cukup mudah.

3) Multi

Sistem kerja smoke detector multi bisa menggunakan metode empat ataupun dua kabel. Detektor asap ini bisa mendeteksi kepulan asap dan digunakan dalam jangka waktu lama.

4) Stand Alone 

Apabila membutuhkan alat deteksi asap fleksibel, maka stand alone smoke detector bisa menjadi pilihan tepat untuk Anda. 

Detektor ini tidak memerlukan koneksi ke panel kontrol dan menggunakan baterai sebagai sumber energi utamanya.

Cara Kerja Smoke Detector

Dalam penerapannya, pendeteksi asap adalah alat deteksi dengan sistem kerja yang cukup rumit. 

Semua komponen dalam satu detektor asap ini bekerja bersama untuk menciptakan satu kesatuan.

Terdapat perangkat pelindung, panel kontrol, pemacu daya, dan instrumen pemberitahuan dalam satu alat. 

Ketika asap masuk ke sebuah ruangan, maka komponen dalam pendeteksi asap akan bekerja.

Tips Memasang Smoke Detector

Kegunaan pendeteksi asap dalam manajemen pergedungan sangat diperlukan. 

Oleh karena itu, beberapa tips dalam pemasangannya perlu diketahui agar dapat bekerja dengan efektif. 

Adapun hal-hal yang harus diperhatikan dalam pemasangan pendeteksi asap adalah:

1. Pelajari Smoke Detector Milik Anda

Sebelum memasang alat deteksi asap, pastikan baca dan ketahui jenisnya terlebih dahulu. 

Biasanya terdapat tanda di kotaknya, seperti “i” untuk ionization atau “P” yaitu photoelectric.

2. Pastikan Jumlah Pendeteksi Asap di Setiap Lantai

Untuk penggunaan ionization smoke detector, penambahan jenis photoelectric diperlukan agar keamanan bisa menjadi lebih maksimal. 

Apabila ada detektor yang sudah terlalu lama dipakai, segera ganti dan gunakan pendeteksi asap terbaru.

Nah, itu dia penjelasan mengenai apa itu smoke detector, fungsi hinga tips memasangnya. 

Alat ini merupakan elemen penting dalam sebuah gedung, terlebih jika gedung memiliki banyak lantai, sehingga risiko kebakaran bisa segera diminimalisir. 

Maka dari itu, ketersediaannya cukup penting untuk diperhatikan. 

Nah, berkaitan dengan kebutuhan manajemen aset seperti alat pendeteksi asap, Anda dapat menggunakan aplikasi Nimbus9.

Dengan Nimbus9 aplikasi pengelolaan gedung terbaik, segala kebutuhan aset akan terdata dengan baik sehingga pengelolaannya menjadi lebih efektif. 

Karena aplikasi ini telah dilengkapi fitur yang memungkinkan engineer untuk melihat history perawatan atau penggantian pada alat melalui barcode yang tertera. Cukup membantu bukan?

Baca juga: Apa itu Property Management System? Cara Memilih & Contohnya