Surat perjanjian sewa apartemen adalah dokumen penting yang wajib Anda perhatikan sebelum memutuskan membeli apartemen.
Dalam surat tersebut, tertulis pasal-pasal yang harus dipatuhi oleh kedua belah pihak yaitu penyewa dan pemilik.
Dalam hal bisnis properti, keberadaan dokumen resmi seperti surat perjanjian wajib ada agar proses transaksi bisa dikatakan sah secara hukum.
Jadi, bagaimana cara membuat surat perjanjian sewa apartemen? Yuk simak selengkapnya di sini.
Apa itu Surat Perjanjian Sewa Apartemen?
Sesuai dengan namanya, surat perjanjian sewa apartemen adalah dokumen legal yang digunakan untuk sewa-menyewa properti.
Biasanya surat tersebut menjadi landasan penyelesaian konflik apabila ada terjadi hal yang tak diinginkan.
Bagi Anda yang ingin menyewakan atau melakukan sewa apartemen, perlu diketahui ada beberapa syarat dan ketentuannya.
Surat ini sama-sama dibutuhkan oleh kedua belah pihak, yaitu calon penyewa dan juga pemilik. Dengan adanya surat ini, maka hak dan kewajiban akan dirinci secara jelas.
Maka dari itu, sangat penting untuk mengetahui contoh surat perjanjian sewa apartemen agar nantinya Anda tidak dibohongi orang yang tak bertanggung jawab.
Ketentuan Surat Perjanjian Sewa Apartemen
Saat membuat surat sewa apartemen, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Di antaranya adalah:
1. Diskusi Pemilik dan Penyewa Apartemen
Agar menghasilkan surat perjanjian yang adil, Anda harus melakukan diskusi dengan penyewanya terlebih dahulu.
Dalam diskusi tersebut, carilah informasi seputar kebutuhan penyewa dan apa yang bisa Anda tawarkan untuk memenuhi hal-hal tersebut. Selain itu, penyewa juga harus tahu aturan apa saja yang tak boleh dilanggar.
2. Mengumpulkan Identitas Penyewa
Kemudian yang tak kalah penting yaitu mengumpulkan identitas penyewa. Setelah calon penyewa menunjukkan keseriusannya, maka Anda sebagai pemilik harus meminta data identitas pribadinya. Anda bisa meminta KTP, SIM, atau paspor asli, namun tak perlu disimpan.
Baca juga: Contoh Surat Perjanjian Sewa Tanah yang Sah secara Hukum
3. Deskripsikan Hunian dalam Perjanjian Sewa Apartemen
Agar surat perjanjian menjadi lebih valid, Anda harus mencantumkan spesifikasi apartemen. Adapun di antaranya yaitu seperti luas unit, jumlah kamar, fasilitas, nomor unit, dan terletak di lantai berapa.
Apabila dibutuhkan, jelaskan juga kondisi apartemen sebelum disewakan. Contohnya, ada berapa banyak jumlah lubang pada dinding yang bekas dipaku, barang apa saja yang masih terawat, dan lain-lain.
Anda juga harus mencantumkan sanksi apabila penyewa merusak fasilitas di dalam apartemen. Hal tersebut berguna untuk sebagai “jaring pengaman” sebelum terjadi kemungkinan yang tak diinginkan.
4. Harga Sewa dan Metode Pembayaran
Dalam surat perjanjian, biasanya harus dicantumkan mengenai biaya dan durasi sewa secara jelas. Selain itu, Anda juga bisa mencantumkan metode pembayaran, apakah tahunan atau bulanan.
Di samping itu, Anda juga harus secara jelas mencantumkan jatuh tempo setiap bulannya. Jangan lupa, kenakan denda juga apabila penyewa telat bayar. Hal ini agar pihak penyewa bisa disiplin.
5. Tagihan pada Surat Perjanjian Sewa Apartemen
Selanjutnya, dalam surat perjanjian biasanya akan dibahas mengenai beberapa tagihan. Adapun di antaranya seperti pembayaran listrik, air, dan sebagainya. Anda dapat berdiskusi dengan penyewa, apakah nantinya penyewa akan membayarnya sendiri atau melalui Anda.
6. Saksi
Selanjutnya, surat perjanjian sewa apartemen harus memiliki saksi. Hal ini dilakukan dengan tujuan agar pemilik dan penyewa tidak memiliki kendala serta terdapat orang lain sebagai mediator apabila suatu saat ada permasalahan.
7. Materai
Agar surat perjanjian sewa apartemen valid di mata hukum, Anda dan penyewa harus menandatangani surat tersebut dengan melampirkan materai.
Baca juga: Contoh Surat Perjanjian Sewa Ruko dan Kios beserta Komponen
Format Surat Perjanjian Sewa Apartemen
Dalam sebuah surat sewa apartemen yang baik, tentunya harus menggunakan format rapi dan benar. Adapun format surat perjanjian sewa apartemen adalah sebagai berikut:
1. Pembuka
Pertama, bagian pembuka harus berisi tentang identitas pemilik, penyewa, dan juga spesifikasi lengkap apartemen. Spesifikasi yang dimaksud yaitu luas unit, jumlah kamar, dan perabotan di dalam apartemen.
2. Isi
Kedua yaitu isi. Tahap ini merupakan bagian penting dari surat perjanjian sewa apartemen. Anda harus menuliskan pasal-pasal dan peraturang tentang sewa apartemen. Di samping itu, Anda juga perlu membahas hak dan kewajiban antara pemilik serta penyewa secara detail .
3. Penutup
Terakhir yaitu penutup. Sesuai dengan namanya, bagian ini merupakan tahap untuk pengesahan surat sewa tersebut. Di tahap ini, pemilik, penyewa, dan saksi harus melakukan tanda tangan sebagai bukti kesepakatan.
Contoh Surat Perjanjian Sewa Apartemen
Nah agar lebih jelas, secara umum, beginilah contoh surat perjanjian sewa apartemen.
Nah, sekarang Anda sudah paham bukan mengenai pentingnya surat perjanjian sewa apartemen, bagaimana cara membuatnya dan contoh yang benar?
Jika Anda bergerak dalam bisnis properti, maka jangan sampai asal dalam mengurusnya, karena hal ini berkaitan dengan hukum.
Selain dalam hal dokumen, bergerak dalam bisnis properti tentu membutuhkan pengelolaan yang tepat. Anda bisa menggunakan aplikasi Nimbus9.
Nimbus9 adalah aplikasi sistem pengelolaan properti yang dapat memantau sekaligus mengontrol properti Anda. Yuk dapatkan solusi praktis dalam pengelolaan gedung Anda bersama Nimbus9!
Baca juga: 5 Contoh Surat Pernyataan Kesanggupan dan Cara Membuatnya