Coliving adalah konsep hunian modern dengan sistem sewa, salah satunya oleh broker properti pada beberapa orang sekaligus.
Proses penyewaan berikut dapat berbentuk satu bangunan penuh atau hanya ruangan tertentu dan umumnya dilakukan oleh suatu komunitas.
Lantas, apakah konsep hunian modern berikut menguntungkan atau justru merugikan? Simak penjelasan lengkapnya di bawah ini.
Apa Itu Coliving?
Communal living atau dikenal juga dengan coliving merupakan konsep hunian di mana penghuninya merupakan suatu komunitas atau orang-orang yang belum saling mengenal satu sama lain.
Bentuk bangunan properti tersebut bisa berbentuk rumah maupun apartemen.
Jenis hunian ini termasuk baru karena muncul beberapa tahun belakangan di kota besar seperti Jakarta, Bali, dan Yogyakarta.
Properti berikut menggunakan sistem sewa per kamar atau satu bangunan penuh tergantung dari kebijakan pemilik.
Umumnya, coliving adalah hunian yang telah dilengkapi dengan fasilitas pendukung seperti kamar mandi, dapur, beserta perlengkapan dan bahan makanan, laundry room bahkan coworking space.
Coliving adalah alternatif hunian sewa yang tepat apabila Anda sering berpindah ke kota lain namun ingin berkumpul bersama teman komunitas atau memiliki keinginan bertemu dengan orang baru tanpa harus membeli sebuah rumah.
Kelebihan Coliving
Membahas tentang kelebihan coliving yaitu berkaitan dengan bidang finansial sekaligus interaksi sosial.
Agar memudahkan pemahaman, berikut beberapa keuntungan yang bisa didapatkan dari jenis hunian ini.
1. Harga Sewa Terjangkau
Kelebihan pertama dari coliving yaitu biaya sewa yang jauh lebih murah jika dibandingkan kontrakan eksklusif dengan pertimbangan fasilitas pendukung dan peralatan lengkap.
Perlu dipahami bahwa coliving adalah properti yang bisa digunakan sebagai rumah tinggal maupun kantor.
Sehubungan dengan harga sewa umumnya mulai dari Rp4.000.000.
Namun nominal berikut bisa berbeda tergantung lokasi bangunan.
Terkait dengan durasi sewa, coliving adalah properti yang fleksibel. Beberapa pemilik bangunan tersebut umumnya menawarkan penyewaan dalam kurun waktu mingguan, bulanan atau tahunan sesuai kebutuhan serta budget masing-masing penyewa.
Oleh karena itu, ketika Anda mencari coliving sebaiknya komunikasikan durasi sewa, ketersediaan peralatan serta harganya sehingga dapat menghindari kesalahpahaman dalam proses penyewaan.
Baca juga: Apa itu Paviliun? Pengertian, Fungsi dan Bedanya dari Kost
2. Sudah Dilengkapi dengan Ragam Fasilitas
Perbedaan antara coliving dengan kos maupun kontrakan dalam hal ini adalah kelengkapan fasilitas dan peralatan yang diberikan.
Perlu dipahami bahwa coliving adalah bangunan siap pakai. Maksudnya, pemilik properti sudah menyediakan fasilitas seperti pantry, laundry bahkan kolam renang hingga coworking space.
Sedangkan untuk peralatan, umumnya telah tersedia furniture lengkap seperti kasur, kulkas, alat memasak, AC hingga furniture aesthetic seperti sofa, vas, tanaman hias dan lainnya.
Sehubungan dengan adanya fasilitas dan peralatan lengkap berikut, pemilik coliving adalah pihak yang bertanggung jawab untuk keperluan perawatannya sehingga Anda tidak perlu mengeluarkan uang lebih guna hal ini.
3. Dapat Membantu Membangun Relasi Baru
Karena konsep coliving adalah tinggal bersama dengan sejumlah orang, maka besar adanya potensi untuk memperluas relasi.
Dalam banyak kasus, para penghuni hunian berikut bisa menjadi rekan bisnis.
4. Memperlancar Bisnis
Mengacu pada mayoritas penghuni yang biasanya sudah saling kenal dan salah satu fungsi dari coliving adalah sebagai kantor, maka besar kemungkinan kegiatan bisnis dapat dijalankan dengan lebih efektif.
Biasanya, coliving digunakan sebagai kantor utama online shop yang ditujukan untuk keperluan pengemasan barang hingga pengirimannya pada konsumen.
Kekurangan Coliving
Layaknya sebuah properti dengan konsep hunian bersama, masalah utama yang menjadi kekurangan coliving adalah berkurangnya privasi masing-masing penghuni.
Hilangnya privasi secara perlahan ini timbul karena adanya interaksi rutin sehingga batas antara pekerjaan dan kehidupan sehari-hari menjadi buram.
Hal ini juga berpotensi untuk mengganggu silaturahmi atau hubungan antar anggota komunitas.
Sebagai tambahan informasi, mayoritas penghuni coliving adalah pekerja remote atau freelancer dengan sistem bekerja di rumah sehingga interaksi memang bukanlah hal yang bisa dihindarkan.
Dengan demikian, walaupun memang hidup di satu bangunan dalam waktu lama, tidak mudah bagi masing-masing penghuni untuk menyelaraskan pikiran serta pendapat secara cepat sehingga masih membutuhkan proses yang panjang.
Manfaat Coliving
Merupakan salah satu properti dengan sistem sewa, coliving memberikan manfaat besar bagi penghuninya.
Melalui pilihan ini, Anda bisa menghemat biaya karena tidak harus mengeluarkan uang dalam jumlah besar guna membeli rumah.
Selain itu, mencermati lokasi coliving adalah di tengah atau pusat kota sehingga memiliki potensi besar memudahkan mobilitas Anda karena dekat dengan transportasi umum seperti halte dan transportasi lainnya.
Hingga saat ini, coliving adalah hunian yang banyak ditemukan di kota besar karena mayoritas penyewa membutuhkan tempat tinggal atau kantor sementara sebelum berpindah tugas ke daerah lain.
Sebagai tambahan informasi, jenis properti ini sering dipahami sama seperti kontrakan, khususnya bagi penduduk kota kecil.
Padahal, coliving merupakan hunian dengan fasilitas dan peralatan yang lebih lengkap.
Salah satu peralatan coliving yang tidak bisa ditemukan pada kontrakan adalah kamera CCTV sebagai alat pengaman terhadap bahaya di lingkungan sekitar.
Sedangkan untuk fasilitas, biasanya properti ini juga dilengkapi dengan penjagaan satpam.
Sederhananya, coliving adalah konsep bangunan yang memiliki konsep bisnis.
Layaknya sebuah kos, jenis hunian berikut memberikan fasilitas lengkap bagi penyewa sehingga tinggalnya nyaman.
Baca juga: Pengertian Condotel dan Perbedaannya dengan Apartemen