Anda pasti kerap melihat iklan bisnis properti bertuliskan penawaran tanah kavling dengan harga tertentu. Jika Anda belum tahu, kavling adalah tanah yang telah di petak-petak dengan ukuran tertentu.
Biasanya, kavling akan dipergunakan sebagai rumah, perkebunan, atau bangunan komersial seperti kantor.
Pasalnya, kavling merupakan jenis properti yang hingga saat ini masih banyak dicari. Tak heran, jika setiap tahun harganya bisa naik berkali lipat.
Nah, bagi Anda yang tertarik membeli tanah kavling, yuk kenali untung ruginya terlebih dulu sebagai pertimbangan dalam artikel berikut ini.
Apa itu Kavling?
Tanah kavling adalah pemetakan lahan sesuai dengan ketentuan atau standar pengukuran yang telah ditetapkan.
Penataan ini ditujukan agar setiap bangunan nantinya dapat dibangun secara rapi dan bisa memaksimalkan seluruh luas properti.
Developer nantinya akan menjual kembali kawasan ini pada para investor guna dikembangkan.
Manfaat dari pendirian bangunan di tanah kavling adalah memudahkan para investor yang sedang mencari lahan baik untuk bisnis investasi properti saja maupun hunian.
Pemberian tawaran juga dinilai lebih mudah dilakukan, mengingat tipe dan ukuran dari kawasan tersebut sudah ditentukan.
Peraturan tanah kavling sendiri sudah tertera pada Pasal 26 ayat (1) Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1992 yang membahas mengenai Perumahan dan Permukiman.
Selain itu, beberapa juga menggunakan Undang-Undang Pokok Agraria dan juga PP Nomor 24 Tahun 1997.
Jenis-Jenis Kavling
Sebelum memutuskan untuk membeli lahan ini, ada baiknya untuk memahami tiap jenisnya terlebih dahulu.
Sebab, setiap kategori memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing, sehingga Anda perlu menyesuaikan tujuan dari pemanfaatan lahan tersebut terlebih dahulu.
Penjelasan lengkap mengenai pembagian tanah kavling adalah sebagai berikut.
1. Interior Lot
Jenis pertama pada tanah kavling adalah interior lot. Kategori ini biasanya sering digunakan oleh para developer perumahan untuk membangun cluster.
Di lahan ini umumnya hanya terdapat satu pintu masuk dan jauh dari yang namanya kebisingan. Selain itu, kawasan ini dinilai memiliki tingkat keamanan tinggi atau sangat terjaga.
2. Cul De Sac Lot
Kategori selanjutnya dari tanah kavling adalah Cul De Sac Lot. Diambil dari bahasa Perancis yang berarti tanah kosong di jalan buntu.
Pada umumnya lahan jenis ini memiliki jalan depan relatif sempit, namun pada bagian belakangnya lebar.
Melalui denah kavling seperti ini, bangunan yang nantinya akan dibuat akan lebih aman dan dapat memberikan kesan tenang. Sebab, hanya ada satu jalur masuk atau pintu ketika ingin menuju kawasan tersebut.
3. T-Intersection Lot
Jenis terakhir dari tanah kavling adalah T-Intersection Lot. Kategori lahan ini biasa digunakan untuk para pelaku usaha dibidang perdagangan.
Sebab, bangunan yang nantinya berdiri pada kawasan ini nantinya akan lebih mudah terlihat oleh khalayak ramai.
Sayangnya lahan semacam ini dinilai tidak cocok untuk dijadikan hunian. Sebab, nantinya akan ada banyak kendaraan yang berlalu lalang di depan rumah Anda, dan hal tersebut bisa mengganggu kenyamanan dari para penghuninya.
Baca juga: Apa itu IMB? Ini Persyaratan, Biaya, dan Cara Mengurusnya
Kelebihan dan Kurangan Tanah Kavling
Jika sudah mengetahui apa itu kavling, selanjutnya yuk simak apa saja kelebihan dan kekurangan dari tanah ini.
Kelebihan Tanah Kavling
Penjelasan mengenai kelebihan dari kavling adalah sebagai berikut.
1. Lebih Murah Dibandingkan dengan Investasi Rumah
Mengingat kavling adalah lahan tanpa bangunan, tentu saja memiliki harga yang jauh lebih murah.
2. Kenaikan Harga Stabil
Keuntungan selanjutnya dari pembelian kavling adalah kenaikan harganya stabil dari tahun ke tahun dan cenderung selalu naik.
3. Bisa Memperoleh Penghasilan Tambahan
Menyewakan tanah bisa menjadi sumber penghasilan tambahan bagi Anda. Tanah kavling dapat Anda sewakan menjadi tempat pagelaran acara maupun sebagai lahan parkir.
Kekurangan Tanah Kavling
Penjelasan lebih lengkap mengenai kekurangan kavling adalah sebagai berikut.
1. Aset Non Likuid
Artinya, kavling adalah aset yang sulit untuk dicairkan. Mengingat penjualan tanah tidak secepat barang-barang pada umumnya.
2. Risiko Disalahgunakan
Jika tanah yang sudah dibeli tidak diberi pembatas atau pagar, besar kemungkinan lahan tersebut akan disalah gunakan oleh orang-orang tidak bertanggung jawab.
3. Bisa Menjadi Beban Jika Tidak Dikelola dengan Baik
Jika tanah tidak dikelola dengan baik, besar kemungkinan lahan tersebut hanya akan menjadi beban finansial bagi Anda.
Tips Membeli Tanah Kavling
Tips membeli tanah kavling adalah tidak terburu-buru dalam menentukan pilihan. Ketika akan membeli sebuah properti ini, biasanya calon pembeli kurang jeli dalam memperhatikan tawaran.
Maka dari itu, sebaiknya Anda perlu berhati-hati dan lebih teliti dalam memilih lahan supaya dapat meminimalisir terjadinya kerugian di masa mendatang.
Membandingkan harga sebelum memutuskan untuk berinvestasi atau membelinya juga menjadi salah satu tips membeli tanah kavling.
Jangan sampai hanya tergiur pada promo saja, perhatikan pula legalitas dari lahan tersebut. Sebab hal tersebut merupakan unsur wajib yang perlu ditelaah lebih dalam, tanyakan pada pihak developer apakah kawasan ini sudah memiliki Sertifikat Hak Milik (SHM) atau belum.
Nah, itu dia penjelasan mengenai apa itu kavling beserta dengan kelebihan dan kekurangannya.
Jika Anda tertarik membeli tanah kavling, pastikan untuk memilih agen yang terpercaya. Dan mengingat harganya yang cukup stabil, properti yang satu ini juga cocok lho untuk investasi!
Berbicara mengenai investasi properti apapun itu, perlu diingat bahwa jika Anda ingin memulai berinvestasi, Anda perlu mengelola properti tersebut sebaik mungkin. Namun, jangan khawatir, untuk urusan satu ini, Anda bisa mengandalkan Nimbus9.
Nimbus9 merupakan aplikasi yang dapat membantu manajemen dalam pengelolaan properti, termasuk perusahaan gedung dan sebagainya.
Aplikasi Nimbus9 juga sudah terintegrasi dengan sistem ERP sehingga memudahkan pemilik properti memantau dan mengontrol propertinya hanya melalui smartphone. Cukup efisien bukan?
Baca juga: Mengenal SHM: Kelebihan, Cara Mengurus & Bedanya dengan HGB