Lompat ke konten
Beranda » Tren Sewa Properti di Indonesia Tahun 2024

Tren Sewa Properti di Indonesia Tahun 2024

Trend Sewa Properti

Pasar penyewaan properti di Indonesia terus berkembang seiring dengan perubahan demografi, teknologi, dan gaya hidup.

Tahun 2024 diprediksi menjadi periode yang menarik dengan berbagai tren baru yang memengaruhi bagaimana properti disewa dan dikelola.

Artikel ini membahas tren utama dalam penyewaan properti di Indonesia, termasuk perubahan dalam preferensi penyewa, adopsi teknologi, dan permintaan pasar yang dinamis.

Meningkatnya Permintaan untuk Hunian Multifungsi dan Co-Living

Hunian multifungsi dan konsep co-living semakin populer di Indonesia. Properti ini cocok untuk memenuhi kebutuhan gaya hidup modern yang menggabungkan tempat tinggal, pekerjaan, dan sosialisasi dalam satu ruang yang fleksibel dan adaptif.

Cushman & Wakefield mengungkapkan bahwa permintaan untuk hunian co-living di Jakarta meningkat 20% pada tahun 2023 dan diperkirakan akan terus tumbuh pada 2024.

Hunian multifungsi dan co-living menawarkan solusi bagi kebutuhan gaya hidup modern dan menjadi pilihan menarik bagi para pekerja dan mahasiswa.

Tren ini juga memaksa pemilik properti untuk mempertimbangkan kembali desain dan fasilitas yang mereka tawarkan.

Rukita dan Flokq adalah contoh perusahaan yang menyediakan hunian co-living di Jakarta dengan fasilitas modern yang memenuhi kebutuhan hidup dan bekerja.

Baca Juga: 10 Rekomendasi Apartemen di Jakarta, Ini Harga & Fasilitasnya

Adopsi Teknologi Smart Home dan IoT dalam Properti Sewa

Teknologi smart home dan Internet of Things (IoT) memainkan peran semakin besar dalam pasar penyewaan properti.

Smart home dan IOT memungkinkan penyewa untuk mengendalikan berbagai aspek secara otomatis, seperti sistem pencahayaan, keamanan, dan pendingin udara.

Survei Deloitte menemukan bahwa 50% penyewa properti di Indonesia lebih memilih rumah dengan fitur teknologi smart home.

Adopsi teknologi smart home meningkatkan daya tarik properti dan memberikan nilai tambah bagi penyewa.

Pemilik properti yang mengintegrasikan teknologi ini dapat menarik lebih banyak penyewa dan mengurangi biaya operasional.

Skye Living di Jakarta adalah salah satu apartemen dengan teknologi smart home, termasuk kontrol akses digital dan manajemen energi otomatis.

Permintaan untuk Sewa Jangka Pendek dan Fleksibel

Semakin banyak penyewa memilih model penyewaan jangka pendek dan fleksibel, yang memungkinkan mereka tinggal dalam properti untuk jangka waktu singkat, dari beberapa hari hingga beberapa bulan, dengan persyaratan yang lebih fleksibel dibandingkan sewa jangka panjang tradisional.

Menurut survei dari Airbnb menunjukkan peningkatan 45% dalam pemesanan sewa jangka pendek di Indonesia pada tahun 2023.

Model sewa jangka pendek memberikan peluang bagi pemilik properti untuk mengisi kekosongan dan meningkatkan pendapatan.

RedDoorz dan Bobobox adalah contoh implementasi akomodasi jangka pendek yang fleksibel di seluruh Indonesia, melayani kebutuhan wisatawan dan pekerja.

Kesimpulan

Tahun 2024 akan membawa berbagai peluang dan tantangan dalam pasar penyewaan properti di Indonesia.

Tren hunian multifungsi, adopsi teknologi smart home, dan permintaan untuk sewa jangka pendek mencerminkan perubahan dalam preferensi penyewa dan dinamika pasar.

Pemilik dan pengelola properti yang beradaptasi dengan tren ini dapat meningkatkan daya tarik properti mereka, menarik lebih banyak penyewa, dan memaksimalkan keuntungan.

Untuk mengelola properti lebih efektif, sebaiknya memanfaatkan teknologi seperti Nimbus9 aplikasi manajemen properti terbaik di Indonesia.

Dalam menghadapi masa depan yang dinamis ini, penting bagi para pemilik properti untuk terus berinovasi dan mengintegrasikan teknologi. Selain itu, penting juga untuk beradaptasi dengan kebutuhan pasar yang terus berkembang.

Dengan begitu, mereka dapat memastikan keberhasilan jangka panjang dalam industri properti yang kompetitif.

Aplikasi Pengelolaan Gedung