Lompat ke konten
Beranda » Jenis Kerusakan yang Sering Terjadi Pada Bangunan Gedung & Cara Mengatasinya

Jenis Kerusakan yang Sering Terjadi Pada Bangunan Gedung & Cara Mengatasinya

Jenis Kerusakan yang Sering Terjadi Pada Bangunan Gedung & Cara Mengatasinya

Setiap bangunan, seperti real estate, apartemen, hotel, kantor, maupun gedung fasilitas publik, tentu memiliki risiko kerusakan seiring dengan berjalannya waktu.

Beberapa faktor seperti, usia bangunan, mutu konstruksi, kondisi lingkungan, hingga bencana alam dapat mempengaruhi daya tahan fisik sebuah gedung.

Sayangnya, masih banyak pemilik gedung yang lalai mendeteksi kerusakan sejak dini. Padahal, kerusakan kecil jika dibiarkan bisa berkembang menjadi masalah serius dan dapat mempengaruhi keselamatan penghuni.

Agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan, berikut jenis kerusakan yang sering terjadi pada bangunan gedung dan cara mengatasinya.

Baca Juga: Apa yang Akan Terjadi Jika Mengabaikan Perawatan Gedung?

  1. Keretakan

    Kerusakan yang sering terjadi di seluruh bangunan gedung adalah keretakan yang muncul pada dinding, lantai, plafon, dan struktur bangunan lainnya.

    Biasanya retakan disebabkan oleh pergerakan tanah, getaran, kesalahan konstruksi, kelembaban, atau perubahan cuaca ekstrem.

    Bagaimana cara mengatasi keretakan?
    Untuk retakan halus bisa diperbaiki dengan cara plester ulang atau injeksi bahan pengisi khusus.

    Namun, jika retakan terjadi pada elemen struktur, sebaiknya lakukan inspeksi oleh ahli bangunan agar mendapatkan perbaikan yang tepat untuk mencegah kerusakan yang lebih besar.

  2. Kerusakan Struktural

    kerusakan struktural
    Biasanya kerusakan struktural termasuk ke dalam kategori yang serius karena mempengaruhi kemampuan bangunan untuk menahan beban.

    Tanda-tandanya seperti retakan balok besar, kolom patah, atau pondasi amblas.

    Penyebab terjadinya kerusakan struktural biasanya akibat beban berlebih, kegagalan desain, atau bencana seperti gempa bumi.

    Langkah yang dapat dilakukan:
    Cara mengatasinya adalah memperkuat struktur dengan metode retrofitting, penambahan rangka penopang, atau menggunakan material tambahan.

    Namun, sebaiknya lakukan inspeksi menyeluruh terlebih dahulu bersama tenaga ahli untuk mendapatkan penanganan yang sesuai.

    Baca Juga: Manfaat Menjaga Kebersihan Lingkungan Gedung dan Strategi Pengelolaannya

  3. Korosi

    Korosi atau karat sering terjadi ketika bahan bangunan, seperti besi atau baja, teroksidasi akibat paparan lingkungan yang keras, seperti kelembaban atau bahan kimia. Jika dibiarkan, tulangan baja akan keropos sehingga kekuatan struktur bangunan menurun.

    Solusinya:
    Langkah yang harus dilakukan adalah perawatan secara berkala pada elemen struktur yang terekspos. Bagian yang berkarat bisa dibersihkan, gunakan pelapis anti karat, atau  lakukan perbaikan struktur bila diperlukan.

  4. Kebocoran

    Kebocoran
    Masalah klasik yang sering terjadi selanjutnya adalah kebocoran pada atap, talang air, atau instalasi pipa. Air yang merembes bisa merusak plafon, dinding, instalasi listrik, hingga menyebabkan timbulnya jamur.

    Cara Mengatasinya:
    Segera deteksi sumber kebocoran dan perbaiki. Gunakan material penutup atap berkualitas, lakukan perawatan talang air, dan pastikan sambungan pipa terpasang dengan baik.

    Baca Juga: Peran Penting Mechanical Electrical Plumbing dalam Pengelolaan Gedung

  5. Kerusakan Akibat Serangan Hama

    Hama seperti rayap dapat merusak struktur kayu, sedangkan tikus atau serangga lain dapat merusak instalasi plafon dan kabel listrik.

    Serangan hama dapat merusak struktur bangunan dan mengancam kesehatan penghuninya.

    Solusi yang bisa dilakukan:
    Lakukan pengendalian hama secara berkala. Gunakan kayu yang sudah dilapisi dengan anti rayap atau panggil jasa pest control jika serangan hama sudah tidak bisa terkendali.

  6. Kebakaran

    kebakaran
    Kebakaran dapat merusak struktur bangunan secara serius dan mengancam keselamatan jiwa penghuninya. Penyebabnya bisa dari korsleting listrik, kebocoran gas, atau tindakan manusia yang tidak hati-hati.

    Apa yang bisa dilakukan?
    Untuk tindakan preventif, sebaiknya pasang sistem deteksi asap (smoke detector), alarm kebakaran, dan siapkan APAR di setiap lantai. Selain itu jangan lupa untuk melakukan pengecekan instalasi listrik dan pastikan jalur evakuasi memadai.

    Baca Juga: Ciri-Ciri, Penyebab, dan Cara Mengatasi Korsleting Listrik

  7. Kerusakan Akibat Bencana Alam

    Bencana alam seperti banjir, angin topan, atau gempa bumi dapat merusak struktur bangunan secara serius dan memicu masalah kesehatan. Pada beberapa kasus, bangunan bisa rusak total akibat bencana alam.

    Cara Menanggulanginya:
    Bangunan harus dirancang sesuai standar ketahanan bencana. Jika bangunan terdampak, sebaiknya konsultasikan ke ahli bangunan untuk mendapatkan tindakan yang tepat.

  8. Kerusakan Estetika

    Kerusakan Estetika
    Selain kerusakan struktural, banyak gedung mengalami kerusakan estetika seperti cat mengelupas, ubin retak, atau plafon kotor. Meski tidak membahayakan, kondisi ini mengurangi kenyamanan dan nilai bangunan.

    Langkah yang dapat dilakukan:
    Sebaiknya buat jadwal pemeliharaan secara rutin dan inspeksi seluruh struktur bangunan gedung agar bisa mendeteksi masalah sejak awal.

Setiap bangunan pasti mengalami risiko kerusakan seiring berjalannya waktu. Kuncinya adalah rutin melakukan pemeliharaan, memahami jenis kerusakan, dan bertindak cepat dengan solusi yang tepat.

Dengan begitu, bangunan tetap aman, nyaman, dan memiliki umur pakai yang panjang.

Jika Anda adalah pengelola gedung, sebaiknya gunakan aplikasi seperti Nimbus9 untuk membuat jadwal perawatan hingga pengawasan pemeliharaan secara berkala.

Dengan teknologi terkini, Nimbus9 memungkinkan pengelola gedung untuk melacak setiap kegiatan perawatan dan pemeliharaan secara realtime.

Konsultasikan kebutuhan gedung Anda dan dapatkan penawaran menarik dari Nimbus9 di sini.

Aplikasi Pengelolaan Gedung