Mopping adalah kegiatan membersihkan tempat kotor yang secara spesifik menggunakan pel atau sapu.
Upaya ini penting untuk dilakukan di manapun itu, baik kantor, rumah, dan segala jenis gedung guna memelihara kebersihannya.
Aspek kebersihan ini merupakan salah satu upaya pemeliharaan preventif yang wajib dilakukan.
Selain bersih, tujuan mopping yaitu agar lingkungan terlihat lebih indah.
Lalu, apa saja yang diperlukan saat melakukan kegiatan berikut? Yuk simak di sini!
Apa itu Mopping?
Bagi masyarakat Indonesia, rutinitas membersihkan rumah tinggal, kantor, maupun kelas sudah dilakukan sejak lama.
Bahkan, di setiap lingkungan umum seperti sekolah dan tempat bekerja biasanya tersedia jadwal harian untuk mengatur giliran guna melakukan pekerjaan kebersihan.
Mopping adalah salah satu pekerjaan rumah tangga yang umumnya tidak wajib dilakukan setiap hari namun penting untuk diaplikasikan guna mencegah menumpuknya debu dan kotoran penyebab penyakit.
Mopping artinya mengepel, merupakan istilah dalam bahasa inggris, aksi kebersihan berikut dapat dipahami sebagai tindakan membersihkan ruangan menggunakan alat seperti kain pel maupun sapu.
Bahan dan Alat yang Dibutuhkan untuk Mopping
Pengertian mopping bukan hanya mengepel namun pada garis besarnya merupakan tindakan menjaga kebersihan serta keindahan lingkungan di dalam properti.
Sehubungan dengan hal itu, berikut bahan serta alat yang dibutuhkan guna menjalankan aktivitas kebersihan ini.
1. Mempersiapkan Bucket Mop
Alat pertama yang perlu disiapkan saat mopping adalah bucket mop, barang sejenis ember guna memeras kain pel setelah bercampur dengan cairan pembersih lantai.
Terdapat 2 jenis bucket mop yang digunakan untuk mopping adalah double dan single.
Varian berikut mengacu pada jumlah keranjang dalam 1 kesatuan ember tersebut.
Bucket mop double memiliki 2 keranjang di mana bisa diisi dengan air bersih serta yang sudah bercampur cairan pembersih lantai.
Jenis berikut dirasa paling efektif karena pekerja tidak perlu berulang kali mengganti air ketika sudah kotor.
Sedangkan, bucket mop single hanya memiliki 1 keranjang sehingga apabila air cairan pembersih lantai tersebut sudah sangat kotor, pekerja perlu menggantinya agar kebersihannya dapat terjaga.
Umumnya, jika digunakan dalam fasilitas publik seperti pusat perbelanjaan maupun kantor, bucket mop yang sering digunakan untuk mopping adalah double karena dapat mempersingkat waktu pengerjaan sekaligus menjamin kebersihan lantai.
Baca juga: Housekeeping: Tugas, tanggung Jawab dan Lingkup Kerja
2. Mencampurkan Cairan Pembersih Lantai
Telah dibahas sebelumnya bahwa jenis bucket mop double maupun single memiliki air yang telah bercampur dengan cairan khusus.
Oleh karena itu, bahan paling penting untuk melakukan pekerjaan berikut adalah pembersih lantai.
Cairan pembersih ini memiliki variasi luas sehingga perlu disesuaikan dengan jenis lantai masing-masing properti.
Varian yang biasa digunakan dalam bangunan adalah marmer, kayu, tegel, beton, serta keramik.
Misalnya, jika menggunakan bahan dasar kayu, maka sebaiknya menggunakan vacuum cleaner terlebih dahulu untuk menyedot debu.
Lalu, gunakan cairan pembersih lantai yang tidak memiliki kandungan wax guna mencegah kusamnya warna kayu.
Maka dari itu, perhatikan cairan pembersih lantai yang digunakan sehingga tidak merusak keindahan bahkan memicu kerusakan properti. Sebagai tambahan informasi, selalu campurkan bahan ini dengan air agar tidak terlalu keras saat membersihkan.
3. Menggunakan Mopping Stick
Alat ketiga yang digunakan saat mopping adalah mopping stick atau alat pel.
Apabila area terlalu luas, instrumen berikut dirasa paling efektif untuk mempersingkat waktu pembersihan serta membersihkan bagian sela-sela dan sudut ruangan.
Mopping stick yang digunakan bisa merupakan versi tradisional yaitu memakai bahan cotton yarn maupun jenis terbaru, alat pel elektrik.
Kedua pilihan berikut bisa disesuaikan dengan kebutuhan serta luas area.
Apabila area yang perlu dibersihkan lumayan kecil, sebaiknya gunakan mopping stick berbahan cotton yarn karena daya penyerapan airnya sangat baik sehingga bisa lebih efektif guna membersihkan ruangan.
Namun, jika kawasannya luas, lebih baik Anda menggunakan alat pel elektrik karena walaupun daya serap airnya belum sebaik cotton yarn, instrumen berikut masih bisa bekerja dengan baik dan tidak menimbulkan genangan air maupun residu.
4. Memasang Warning Sign
Alat keamanan pertama yang perlu dipasang saat melakukan mopping adalah warning sign, khususnya jika aktivitas berikut dilakukan di ruangan publik.
Memiliki bentuk papan berwarna kuning dengan tulisan peringatan lantai basah wajib diletakkan di area sekitar.
Papan berikut berfungsi sebagai peringatan bagi orang melintas agar berhati-hati saat melewati area yang sedang dilakukan mopping karena kondisi lantai masih basah sehingga berpotensi menimbulkan insiden berbahaya seperti terpeleset atau terjatuh.
5. Memakai Alat Perlindungan
Alat keamanan yang perlu digunakan oleh pekerja kebersihan saat mopping adalah rubber hand gloves atau sarung tangan karet, khususnya jika kegiatan berikut dilakukan di pusat perbelanjaan atau kantor.
Perlunya alat kebersihan untuk mopping adalah didasarkan oleh luasnya area yang perlu dibersihkan serta umumnya cairan pembersihnya cukup kuat sehingga terkadang bisa menimbulkan iritasi pada tangan pekerja.
Baca juga: Apa itu Cleaning Service? Pengertian, Jenis dan Tugasnya
Teknik dan Cara Mopping yang Benar
Mopping adalah pekerjaan yang mudah, maka dari itu usahakan untuk melakukannya minimal 2 kali dalam seminggu guna menjaga kebersihan serta perawatan properti.
Dengan demikian, di bawah ini akan dicantumkan penjelasan tentang teknik mengepel efektif, yaitu sebagai berikut.
1. Membersihkan Debu di Lantai
Teknik pertama saat melakukan mopping adalah bersihkan terlebih dahulu debu yang menempel pada lantai dengan cara mengepel, mengaplikasikan metode dusting, atau menggunakan vacuum cleaner secara menyeluruh.
Fungsi kegiatan berikut yaitu guna mengoptimalkan kebersihan lantai saat melakukan mopping karena pada dasarnya mengepel bertujuan sebagai double cleansing yang memastikan seluruh debu berhasil terangkat.
2. Menyiapkan Air dan Campuran Cairan Pembersih Lantai
Setelahnya, Anda bisa mencampurkan air serta cairan pembersih lantai sesuai takaran dan wadah yang digunakan.
Apabila menggunakan single bucket lebih baik mencampurkan sedikit cairan karena akan sering diganti dengan campuran baru.
Sedangkan jika menggunakan double bucket, Anda bisa menggunakan cairan pembersih lantai yang lebih banyak karena untuk membilasnya sudah tersedia air di wadah lainnya.
Sebagai tambahan informasi, pastikan cairan pembersih yang digunakan tidak memiliki kandungan asam kuat agar tidak merusak lantai properti.
Selain itu, hindari menggunakan deterjen pakaian karena belum mampu membersihkan secara optimal.
3. Gunakan Mopping Stick dan Alat Keamanan
Setelah campuran air sudah siap, jangan lupa untuk memasang alat pengaman seperti warning sign di sekitar area yang dibersihkan serta menggunakan sarung tangan karet guna menghindari iritasi.
Setelahnya, Anda bisa mulai mencelupkan mopping stick atau alat pel ke dalam bucket mop.
Ketika melakukan hal berikut pastikan bagian atas kain pel tidak basah untuk menghindari benturan yang menyebabkan rusaknya wringer.
Wringer adalah alat pemeras yang biasanya ada di bucket mop.
Setelah bagian bawah alat pel sudah sepenuhnya terendam air, peras hingga kain menjadi sekering mungkin dengan cara diputar.
4. Mulai Lakukan Mopping
Setelah kain sudah diperas hingga tersisa sedikit air, Anda bisa mulai melakukan mopping dengan memulai di area sekitar dan bergerak mundur.
Fungsinya adalah agar lantai yang sudah di pel tidak terkena kotoran dari sepatu.
Lalu, bersihkan area sudut ruangan dan perlahan bergerak ke arah dekat pintu keluar dengan gerakan tumpang tindih.
Pastikan bucket mop selalu berada di bagian belakang Anda sehingga tidak mengganggu pergerakan kain pel.
Jangan lupa untuk mengulangi membersihkan area yang sama beberapa kali agar lantai bisa bersih dengan sempurna.
Apabila kain pel dan cairan pembersih sudah kotor, segera ganti air agar kebersihannya terjaga.
Langkah terakhir, tunggu lantai sampai kering dengan meninggalkan ruangan.
Untuk memastikan hal berikut, Anda bisa mengecek kilap yang terpantul pada lantai akibat cairan pembersih lantai.
Jika sudah tidak terlihat pantulan, maka ruangan bisa dipakai. Itu dia penjelasan mengenai apa itu mopping dan cara melakukannya dengan benar.
Pada intinya, mopping adalah upaya yang wajib dilakukan dalam proses pemeliharaan preventif untuk menjaga kebersihan serta keindahan lingkungan.
Nah, dalam upaya pemeliharaan preventif properti, akan lebih efektif bila Anda memanfaatkan aplikasi manajemen properti seperti Nimbus9.
Dengan Nimbus9, semua aspek pemeliharaan preventif seperti kebersihan bisa dikerjakan dengan mudah oleh petugas.
Petugas kebersihan hanya perlu melakukan scan barode yang tertera di setiap lokasi untuk mengecek daftar atau checklist kegiatan pembersihan.
Setelah semuanya selesai, petugas bisa mengunggah foto lokasi yang telah dibersihkan sesuai checklist ke aplikasi Nimbus9.
Sangat efektif bukan upaya pearawatan melalui Nimbus9? Mari hubungi tim kami untuk informasi lebih lanjut!
Baca juga: 10 Rekomendasi Jasa Cleaning Service Terbaik, Pasti Beres!